ABM Investama Rampungkan Akuisisi Tambang di Kuartal III-2019

Image title
1 Juli 2019, 18:49
Aktivitas di tambang Batu bara legal di Desa Jahab, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (17/1).
Ilustrasi tambang batu bara. PT ABM Investama menargetkan proses akuisisi wilayah tambang di Kalimantan akan rampung pada kuartal III-2019.

PT ABM Investama Tbk menargetkan proses akuisisi wilayah tambang di Kalimantan akan rampung pada kuartal III-2019. Saat ini perusahaan yang akan diakusisi masih merampungkan beberapa prasyarat yang diminta ABM Investama.

Direktur Keuangan ABM Investama Adrian Erlangga menjelaskan, secara keseluruhan dokumen yang diperlukan sudah lengkap. Selain itu kedua belah pihak juga sudah sepakat dengan harga akusisi wilayah tambang tersebut. Namu, ia belum mau mengungkapkan prasyarat yang harus dipenuhi dan berapa nilai investasinya. "Ada prasyarat yang kami minta penuhi, kalau sudah terpenuhi kami langsung transaksi," kata dia, kepada Katadata.co.id, Senin (1/7).

Dengan aksi korporasi tersebut, perusahaan berharap cadangan batu baranya bisa bertambah 100-150 juta ton. Menurut dia, batu bara masih menjadi komoditas yang menjanjikan untuk dijual, sehingga diperlukan penambahan cadangan dengan cara mengakuisisi.

 (Baca: ABM Investama Targetkan Produksi Batu Bara Naik 100% Tahun Ini)

ABM Investama menargetkan produksinya tahun ini sebesar 12 juta ton. Target ini meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun lalu yaitu sekitar 6 juta ton.

Perusahaan akan mengoptimalkan fasilitas produksi tambang untuk menggenjot produksi. Salah satunya dengan menyiapkan infrastruktur dan peralatan tambang.

Selain itu, ABM Investama juga telah menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini sebesar US$ 40-50 juta atau Rp 562 miliar-Rp 700 miliar. Belanja modal ini akan digunakan untuk perawatan infrastruktur penunjang aktivitas pertambangan.

Menurut Ardian, anggaran capex tersebut bisa saja berubah sejalan dengan rencana akuisisi wilayah tambang pada tahun ini. Namun, ia belum bisa menjelaskan secara pasti, karena masih dalam tahap uji tuntas . "Capex sangat tergantung uji tuntas, karena masih dihitung, tapi lebih banyak untuk kegiatan perawatan," katanya.

Wilayah tambang milik ABM Investama saat ini berlokasi di Aceh melalui PT Mifa Bersaudara dan di Kalimantan Selatan melalui PT Tunas Inti Abadi. Adapun, batu bara perusahaan paling banyak dieskpor ke Tiongkok sebesar 75%, sisanya diekspor ke India, Vietam, dan Filipina.

Reporter: Fariha Sulmaihati
Editor: Sorta Tobing

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...