Industri Alat Militer AS Hadapi Risiko Pembatasan Rare Earth Tiongkok

Martha Ruth Thertina
17 Juni 2019, 18:39
Pembatasan ekspor rare earth tiongkok, perang dagang
Budastock/123rf
Industri alat militer Amerika Serikat (AS) menghadapi risiko pembatasan ekspor rare earth atau logam tanah jarang oleh Tiongkok.

Sebelumnya, sejumlah media yang dikelola pemerintah Tiongkok telah mengangkat soal kemungkinan pembatasan pasokan mineral ini untuk memperkuat posisi dalam perang dagang dengan AS.

Potensi Rare Earth Indonesia

Indonesia sendiri disebut memiliki potensi logam tanah jarang yang cukup besar. Pusat Sumber Daya Mineral Batu Bara dan Panas Bumi (PSDMBP) serta Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada tengah melakukan studi terkait potensi logam tanah jarang dalam batu bara Indonesia.

Penelitian mengenai logam tanah jarang di Indonesia dilaporkan masih langka. Adapun kadar elemen logam tanah jarang (rare earth elements /REE) dalam abu hasil pembakaran (fly ash) batu bara terindikasi 10 kali lebih besar dibandingkan di dalam batu bara itu sendiri.

(Baca: Perang Dagang Sengit, Jokowi Minta Pengusaha Jeli Lihat Peluang Ekspor)

Penelitian terhadap batu bara Bangko Sumatra Selatan menunjukkan bahwa batu bara tersebut memiliki kadar REE sebesar 2,4 hingga 118,4 ppm. Dengan asumsi kadar REE dalam fly ash 10 kali lipat kadar REE dalam batu bara, maka potensi REE dalam fly ash batubara Bangko diperkirakan bisa mencapai sekitar 1.000 ppm.

“Jumlah yang cukup besar dan menjanjikan untuk diekstrak secara komersial,” demikian tertulis dalam artikel di situs PSDMBP, tahun lalu.

(Baca: Hingga Awal Juni, PNBP Sektor Minerba Capai 44,28% dari Target)

PSDMBP berharap hasil studinya dapat mengungkap potensi REE dalam batu bara Indonesia, membuka peluang peningkatan nilai tambah batu bara, serta peningkatan pendapatan negara melalui produksi REE dari batu bara.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...