Menteri Jonan Minta Masyarakat Buang Perasaan Freeport Milik Asing
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan menegaskan mayoritas saham Freeport Indonesia telah dikuasai oleh Pemerintah Indonesia. Maka itu, tidak tepat jika masih ada anggapan bahwa perusahaan tambang tembaga, emas dan perak yang beroperasi di Mimika, Papua tersebut sebagai milik asing.
Jonan mengatakan 51,2% saham Freeport Indonesia telah dipegang negara Indonesia yang diwakili Inalum, serta Pemerintah Kabupaten Mimika dan Pemerintah Provinsi Papua. "Tidak boleh ada lagi perasaan bahwa Freeport ini milik asing,” kata dia saat melakukan kunjungan ke Timika, Papua, Kamis (2/4).
(Baca: Gubernur Papua Jadwalkan Bertemu Freeport untuk Bahas Pembagian Saham)
Ia pun meminta putra-putri Indonesia, terutama putra-putri asli Papua untuk belajar sungguh-sungguh mengenai cara mengelola tambang Freeport Papua. Tambang Freeport Papua disebut Jonan sebagai pertambangan bawah tanah paling kompleks di dunia. "Setelah 2041 mudah-mudahan dikelola sepenuhnya oleh anak-anak kita," kata dia.
Selain penguasaan teknologi dan keterampilan di bidang pertambangan, ia menekankan, pentingnya pengetahuan mengenai keselamatan dan keamanan kerja agar tidak ada lagi kasus kecelakaan kerja.
"Ini yang paling berat bagaimana kita harus belajar secara disiplin dan konsisten mengingat operasi pertambangan ini berjalan terus-menerus setiap menit, jam, hari, bulan dan tahun," ujarnya.
(Baca: Keuntungan Freeport McMoran Anjlok Imbas Transisi di Tambang Grasberg)
Jonan melakukan kunjungan selama dua hari ke Papua. Dalam kunjungan tersebut, ia meresmikan beberapa fasilitas untuk program pemberdayaan masyarakat lokal Suku Amungme dan Kamoro, dan beberapa fasilitas lainnya. Fasilitas tersebut dibangun dengan dana kemitraan Freeport oleh Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK).
Fasilitas yang diresmikan yaitu fasilitas perawatan kesehatan kelas I, II dan VIP; Rumah Sakit Mitra Masyarakat; Pusat Pelatihan Masyarakat Amungme dan Kamoro; fasilitas sekolah dan asrama Kokonao; bandara Ainggonggin Aroanop; sekolah dan asrama Taruna Papua SP4; PLTA 176 KWH di Kampung Waa-Banti, Distrik Tembagapura; sekolah dan asrama Salus Populi SP3; sekolah serta Asrama Kampung Tsinga, Distrik Tembagapura.
Peresmian tersebut dihadiri Uskup Timika Mgr John Philip Saklil Pr, Wakil Bupati Mimika Yohanis Bassang, Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama Freport Indonesia Tony Wenas, Komisaris Freeport Indonesia Hinsa Siburian dan sejumlah pejabat utama Kementerian ESDM.
Sebelum meresmikan sejumlah fasilitas tersebut, Jonan memantau dengan helikopter kawasan pengendapan pasir sisa tambang atau tailing Freeport Indonesia di kawasan dataran rendah Mimika, di sisi utara Kota Timika.