Forum Energi: Ketergantungan Batu Bara pada Pasar Ekspor Berbahaya

Image title
18 April 2019, 20:44
batu bara, industri pertambangan
ANTARA FOTO/WAHDI SETIAWAN
Kapal tongkang pembawa batu bara melintasi aliran Sungai Batanghari di Jambi, Jumat (29/3/2019). Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan target produksi batu bara tahun ini sebesar 490 juta ton atau turun 3,9 persen dibanding tahun lalu.

Adapun Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menetapkan Harga Batu bara Acuan (HBA) pada April 2019 sebesar US$ 88,85 per ton, turun US$ 1,89 per ton, dari bulan lalu sebesar US$ 90,57 per ton.

(Baca: Permintaan Melemah, Harga Batu Bara April Turun 1,89%)

HBA pada April ini merupakan yang terendah sejak bulan Juni tahun lalu. Secara berurutan, harga batu bara sebesar US$ 100,69 per ton pada Juni 2018, naik dari US$ 89,53 per ton di bulan sebelumnya. Kemudian, harganya menanjak menjadi US$ 104,65 per ton pada Juli dan US$ 107,83 per ton pada Agustus.

Selanjutnya, harga batu bara terus mengalami penurunan. Tahun lalu, harga batu bara tercatat US$ 104,81 per ton pada September dan sebesar US$ 100,89 per ton pada Oktober. Lalu, harganya turun lagi menjadi US$ 97,90 per ton pada November dan sebesar US$ 92,51 per ton pada Desember.

Penurunan harga berlanjut ke tahun ini. Harga batu bara sebesar US$ 92,41 per ton pada Januari, sebesar US$ 91,80 per ton pada Februari, dan turun lagi menjadi US$ 90,57 per ton pada Maret ini.

(Baca: Hingga Awal April Penjualan Batu Bara Domestik Capai 14,6 Juta Ton)

Halaman:
Reporter: Fariha Sulmaihati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...