PLTU Cilacap Beroperasi, PLN Siap Tambah 600 ribu Pelanggan
PT Perusahaan Listrik Negara/PLN (Persero) berharap mendapat 682 ribu pelanggan baru dari beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cilacap Ekspansi tahap pertama.
Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PLN Amir Rosidin mengatakan, pembangkit itu akan melayani kebutuhan listrik Jawa hingga Bali. "Ini upaya nyata PLN dalam meningkatkan rasio elektrifikasi nasional dan memenuhi kebutuhan tenaga listrik," katanya seperti tertulis dalam siaran pers, Senin (25/2).
Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, pembangkit ini beroperasi untuk mengejar target rasio elektrifikasi nasional 99,9% pada 2019. Sedangkan, pada tahun lalu rasio elektrifikasinya sebesar 98,3%.
"Sesuai arahan Bapak Presiden, telah ditetapkan target rasio elektrifikasi nasional 2019 sebesar 99,9%," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan.
Kapasitas pembangkit PLTU Cilacap Ekspansi tahap pertama sebesar 1x660 Megawatt (MW). Letaknya berada di area seluas 38,3 hektare di Desa Karangkandri, Slarang, dan Manganti, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Biaya investasinya sebesar US$ 899 juta. Tambahan tenaga kerja yang terserap selama masa beroperasinya pembangkit ini mencapai 800 orang.
PLN mengembangkan PLTU Cilacap Ekspansi tahap pertama melalui anak usahanya, yaitu PT Pembangkit Jawa Bali. Perusahaan memiliki 49% kepemilikan saham, sisanya dikuasai oleh PT Sumber Segara Primadaya.
Dalam keterangan tertulisnya, PLN memakai mesin pembangkit super-critical boiler berbahan bakar batu bara low range dengan 4.200 kalori per kilogram. Selain itu, ada pula electristastic precipitator dan Fluidized Gas Desulphurizaton (FGD) sehingga pembangkitnya efisien dan ramah lingkungan.
Hadir pada saat peresmian beroperasinya PLTU ini pagi tadi adalah Presiden RI Joko Widodo, Menteri BUMN Rini M. Soemarno, Jonan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji, Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PLN Amir Rosidin, Direktur Utama PT Sumber Segara Primadaya Agus Nurwahyudi dan Direktur Utama PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) Iwan Agung Firstantara.
"Saya sangat menghargai pembangkit listrik tenaga uap di Cilacap. Besar ini, 660 MW, sehingga menambah suplai terutama di Jawa, baik untuk industri maupun kekurangan yang ada di rumah tangga," kata Jokowi.
Untuk tahap kedua, PLTU Cilacap Ekspansi dengan kapasitas 1x1000 MW ditargetkan selesai akhir 2019. Target ini setahun lebih cepat dari rencana awal.
"Harusnya tahun 2020, tapi mungkin akhir tahun ini insya Allah bisa kami selesaikan," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, pemenuhan kebutuhan listrik memang menjadi salah satu fokus pemerintah selama beberapa tahun ke belakang.
Empat tahun lalu, ia mengatakan, kekurangan pasokan listrik biasa dialami oleh daerah-daerah di Indonesia bagian timur dan wilayah terpencil lainnya. Saat ini, rasio elektrifikasi nasional telah mencapai 98,2%.
"Tadi janjinya Pak Menteri ESDM akhir tahun ini 99,9% harus sudah masuk ke semua rumah tangga yang ada di seluruh Tanah Air," ujar Jokowi.
Sebelumnya di Cilacap juga telah terbangun PLTU Adipala dengan kapasitas 660 MW. Ada pula PLTU Cilacap Fase I dan II dengan kapasitas 2x300 MW. Keduanya telah beroperasi sejak 2015 lalu.