Produksi Blok Sengkang Tahun Ini Diprediksi Tak Capai Target
Energy Equity Epic (Sengkang) Pty. Ltd memprediksi produksi gas Blok Sengkang tahun ini tak bisa memenuhi target yang ada di program kerja dan anggaran (WP&B) 2018. Penyebabnya adalah serapan gas dari pembeli yang belum optimal.
Presiden Direktur Energy Equity Epic (Sengkang) Pty. Ltd Andi Rianto mengatakan dalam WP&B 2018, target produksi dari Blok Sengkang sebesar 42,25 juta kaki kubik per hari (MMscfd). Namun, sampai akhir tahun ini, proyeksinya rata-rata 73% dari target atau sekitar 30,84 MMscfd.
Menurut Andi, produksi gas tidak tercapai karena serapan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) selaku pembeli gas tidak maksimal. "Serapan dari pembeli dalam hal ini PT PLN sangat rendah," kata dia kepada Katadata.co.id beberapa hari lalu.
Rendahnya produksi gas dari Blok Sengkang sudah terlihat dari kinerja selama 11 bulan terakhir. Sejak awal Januari sampai November 2018, produksi Blok Sengkang mencapai 30,97 MMscfd.
Sebagai informasi, Blok Sengkang berada di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Luasnya 2.925 kilometer persegi (km2). Adapun, cadangannya saat ini sekitar 3-4 tcf.
Blok ini akan habis kontrak pada 23 Oktober 2022. Akan tetapi, Pemerintah telah memperpanjang kontrak Energy Equity di Blok Sengkang selama 20 tahun dan berlaku efektif mulai 24 Oktober 2022.
Kontrak baru Blok Sengkang menggunakan skema gross split. Energy Equity menyetor bonus tanda tangan sebesar US$ 12 juta. Adapun Komitmen Kerja Pasti (KKP) selama lima tahun pertama mencapai US$ 88 juta atau sekitar Rp 1,2 triliun.
Dalam lima tahun pertama itu, Andi pernah mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan sejumlah kegiatan. Di antaranya kegiatan pengeboran 13 sumur eksplorasi, seismik dua dimensi (2D) sepanjang 800 km2, seismik tiga dimensi (3D) sepanjang 100 km2, dan studi geologi dan geofisika (G&G).
(Baca: Energy Equity Akan Mengebor 13 Sumur Eksplorasi di Blok Sengkang)
Di kontrak baru, Energy Equity memegang 100% hak kelola blok itu. Namun, perusahaan tersebut nantinya diminta menawarkan 10% hak kelolanya kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Di Blok Sengkang saat ini terdapat empat lapangan yang memiliki cadangan gas terbukti (proven) yaitu Kampung Baru, Walanga, Sampi-Sampi, dan Bonge. Lapangan-lapangan tersebut sudah mendapatkan persetujuan tahap pengembangan dari pemerintah.