Laba Bersih PGN Hingga September 2018 Meningkat 124%

Anggita Rezki Amelia
12 November 2018, 18:17
PGN
Arief Kamaludin | Katadata

Laba bersih PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk sejak awal tahun hingga September 2018 meningkat 124% dari periode yang sama tahun lalu.  Salah satu penyebabnya adalah meningkatnya pendapatan perusahaan tersebut.

Adapun laba bersih PGN sejak Januari-September 2018 mencapai US$ 218 juta atau Rp 3,06 triliun. Sedangkan, periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 97 juta. 

PGN juga mencatat rasio utang terhadap laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) menjadi sebesar US$ 701 juta. Ini meningkat 10% dari periode yang sama tahun 2017 sebesar US$ 636 juta.

Laba operasi interim konsolidasian sembilan bulan terakhir juga meningkat sekitar 46% menjadi US$ 390 juta. "Kami melakukan berbagai upaya efisiensi sehingga mampu mencetak laba di tengah kondisi perekonomian yang sedang mengalami perlambatan," kata Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama, Senin (12/11).

Menurut Direktur Utama PGN Gigih Prakoso, kenaikan laba karena penyaluran distribusi gas yang meningkat. Penyaluran ini naik  karena kebutuhan gas sumber energi bagi industri juga meningkat. "Pemicunya adalah keekonomian penggunaan gas semakin baik dengan masih tingginya harga minyak dan produk Bahan Bakar Minyak," kata dia kepada Katadata.co.id, Senin (12/11).

Pendapatan PGN sembilan bulan terakhir ini meningkat 11% menjadi US$ 2,45 miliar. Pendapatan itu berasal dari penjualan gas bumi sebesar US$ 1,94 miliar. Lalu penjualan minyak dan gas sebesar US$ 442 juta.

Selama periode Januari-Oktober 2018, PGN menyalurkan gas bumi sebesar 828,98 juta kaki kubik per hari (MMscfd). Perinciannya, volume gas distribusi sebesar 800,10 MMscfd dan volume transmisi gas bumi sebesar 28,88 MMscfd.

Rachmat mengatakan perusahannya akan agresif membangun infrastruktur gas bumi nasional untuk meningkatkan pemanfaatan produksi gas nasional. Hingga kuartal III-2018, infrastruktur pipa gas PGN bertambah sepanjang lebih dari 35,75 kilometer. Alhasil, saat ini panjang pipa telah mencapai lebih dari 7.516,70 km atau setara dengan 80% dari jaringan pipa gas bumi hilir nasional.

Dari infrastruktur tersebut, PGN telah menyalurkan gas bumi ke 1.739 pelanggan industri manufaktur dan pembangkit listrik, 1.984 pelanggan komersial (hotel, restoran, rumah sakit) dan Usaha Kecil Menengah (UKM). Ada juga 177.710 pelanggan rumah tangga yang dibangun dengan investasi PGN.

Pelanggan Gas Bumi PGN tersebar di berbagai wilayah. Ada yang di Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara dan Sorong, Papua Barat.

PGN juga telah mengelola dan menyalurkan gas bumi untuk sektor transportasi melalui 10 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) dan empat Mobile Refueling Unit (MRU). Untuk menunjang penyaluran serta kehandalan jaringan dan pasokan gas ke pelanggan, PGN mengoperasikan dua Floating Storage Regasification Unit (FSRU) yakni di Jawa Barat dan Lampung.

Investasi infrastruktur pipa gas bumi yang dibangun PGN hampir seluruhnya tidak mengandalkan APBN, sehingga tidak membebani negara. “PGN terus berkomitmen memperluas pemanfaatan gas bumi dengan membangun infrastruktur gas bumi di berbagai daerah," ujar Rachmat.

(Baca: Bisnis PGN Tak Terpengaruh Rencana Mematok Harga Gas untuk PLN)

Saat ini PGN tengah menggarap sejumlah proyek infrastruktur. Pertama, proyek pipa gas transmisi Duri-Dumai sepanjang 67 km termasuk pipa distribusi gas di Dumai sepanjang 56 km. Kedua, pipa transmisi gas bumi West Natuna Transmission System (WNTS) ke Pulau Pemping, Provinsi Kepulauan Riau. Ketiga, PGN juga mengembangkan pipa gas bumi di Muara Karang-Muara Bekasi sepanjang 42 km. Keempat, PGN masih dalam proses membangun jaringan pipa distribusi gas bumi di Pasuruan, Mojokerto.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...