Target Lifting Minyak Bumi Terus Merosot

Anggita Rezki Amelia
20 Agustus 2018, 15:23
Sumur Minyak
Chevron
Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan untuk menekan impor akibat rendahnya lifting, pemerintah akan mewajibkan seluruh minyak bagian kontraktor dijual ke Pertamina. "Supaya impornya turun, maka bagian KKKS di beli oleh Pertamina," kata dia kepada Katadata.co.id, Senin (20/8).

Berbeda dengan minyak, lifting gas pada RAPBN 2019 meningkat. Tercatat terget lifting gas tahun depan sebesar 1.250 ribu barel setara minyak per hari (boepd). Perkiraan ini menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan asumsi tahun ini sebanyak 1.200 boepd.

Bahkan dalam asumsi jangka menengah tahun 2020-2022, lifting gas menunjukkan tren stabil. Bahkan berpotensi meningkat hingga 1.300 boepd.

Untuk mendukung lifting gas jangka menengah itu, pemerintah telah menyiapkan beberapa proyek strategis yang menjadi andalan peningkatan produksi gas bumi. Di antaranya Proyek Lapangan Jangkrik di Blok Muara Bakau, Proyek IDD di Selat Makassar yang terdiri dari Lapangan Bangka, Gendalo, Gehem serta Lapangan gas Jambaran Tiung Biru di Blok Cepu.

(Baca: Chevron Lepas Blok Makassar Strait, Proyek IDD Terancam Mundur)

Ada beberapa upaya agar lifting gas bumi tersebut dapat tercapai sehingga dapat mengkompensasi turunnya lifting minyak. Upaya itu adalah optimalisasi, pengembangan lapangan baru, kegiatan eksplorasi yang intensif, serta mendorong investasi di sektor gas.

Halaman:
Reporter: Anggita Rezki Amelia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...