ICP Juli 2018 Lanjutkan Tren Kenaikan Menembus Level US$ 70,68

Anggita Rezki Amelia
3 Agustus 2018, 18:30
Rig
Katadata

Stok minyak mentah dan produk Amerika Serikat (AS) pada bulan Juli 2018 juga turun dari bulan Juni. Mengacu laporan IEA, minyak mentah AS turun sebesar 6,8 juta barel menjadi 241,2 juta barel. Sementara bensin AS turun sebesar 2,8 juta barel menjadi 117,4 juta barel.

Prediksi OPEC mengenai peningkatan pertumbuhan perekonomian global pun ikut memacu meningkatnya ICP. Pertumbuhan ekonomi terus meningkat sebesar 3,8%. Ini didukung oleh peningkatan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS, Tiongkok dan India.

Selain itu, kenaikan harga ICP bulan Juli 2018 juga dipengaruhi kondisi ketegangan geopolitik dan krisis ekonomi. Ketegangan itu dipicu seteru antara Presiden AS dan Presiden Iran. Pasokan menjadi tidak stabil karena Donald Trump mengimbau beberapa negara berhenti mengimpor minyak mentah dari Iran.

International Monetary Fund (IMF) juga melaporkan kalau  krisis ekonomi Venezuela menyebabkan  produksi minyak mentah Venezuela turun ke titik paling rendah selama 30 tahun terakhir. Produksi hanya 1,5 juta bph.

Faktor geopolitik lainnya adalah terganggunya transportasi dan distribusi minyak mentah Libya dengan dihentikannya pengapalan minyak mentah pada pertengahan Juli 2018. Penghentian ini disebabkan adanya penyerangan dan penculikan beberapa pekerja oleh kelompok militan Libya.

Arab Saudi juga sempat menghentikan pengapalan minyak mentah dari Pelabuhan Bab Al-Mandeb. Ini dilakukan setelah terjadi penyerangan terhadap sejumlah kapal tanker milik Arab Saudi oleh kelompok militan Yaman.

Kesepakatan AS dan Eropa untuk menghindari perang perdagangan internasional juga ikut berpengaruh. Amerika Serikat dikabarkan menunda penerapan tarif pajak oleh AS untuk kendaraan dan komponen mesin dari Eropa.

(Baca: Efek Ancaman Trump ke Iran Terhadap Harga Minyak Tak Bertahan Lama)

Adapun untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah dipengaruhi oleh peningkatan pembangunan infrastruktur di Tiongkok . Itu menyebabkan peningkatan permintaan minyak mentah Tiongkok.

Halaman:
Reporter: Anggita Rezki Amelia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...