Mundur Lagi, Proyek Pipa Duri-Dumai Akan Groundbreaking November
Dana pembangunan pipa bersumber dari kas internal masing-masing perusahaan. Sesuai porsi kepemilikan, PGN akan mendapat porsi 40% pada proyek tersebut, sementara Pertamina mendapat 60%. (Baca: Target Pembangunan Proyek Pipa Duri-Dumai Meleset)
Gas yang akan mengalir melalui pipa ini berasal dari Blok Corridor yang dikelola oleh ConocoPhilips di Sumatera Selatan. Selain itu, akan ada tambahan gas dari Blok Bentu yang dioperasikan oleh Energi Mega Persada (EMP).
Total pasokan gas yang akan mengalir ke jaringan pipa transmisi tersebut sekitar 200 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Gas tersebut akan dialirkan untuk memenuhi kebutuhan industri di Riau, kebutuhan pelabuhan, industri petrokimia, dan kebutuhan operasional kilang Dumai Pertamina. "Pada prinsipnya di sisi PGN sudah siap, tinggal menunggu kesiapan dari mitra," ujar Danny.
September lalu, Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Alimuddin Baso mengatakan sudah membahas proyek tersebut. Pembahasan itu dipimpin Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar dan dihadiri Direktur Gas Pertamina Yenny Andayani, Direktur Infrastruktur Gas PGN Dilo Seno Widagdo serta Direktur Jenderal Migas Ego Syahrial.
Dalam pertemuan itu Pertamina dan PGN sudah sepakat untuk kerja sama operasi. “Mudah-mudahan di Oktober ini bisa groundbreaking," kata Alimuddin kepada Katadata, Senin (25/9).