Tolak Pangkas Proyek 35 GW, PLN Prioritaskan Pembangkit Batu Bara

Anggita Rezki Amelia
19 Oktober 2017, 15:08
PLN
ARIEF KAMALUDIN | KATADATA

Adapun penjualan listrik nasional hingga September 2017 mengalami kenaikan 3,1% menjadi 163,3 terrawatt hour (TwH) dibandingkan periode yang sama tahun lalu. “Naiknya penjualan listrik PLN ini menjadi sinyal positif bahwa ekonomi Indonesia terus tumbuh dengan baik,” kata Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi dan Kerja Sama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana pekan lalu.

Di sisi lain, mengacu data Kementerian ESDM per 15 September lalu, sebanyak 5.372 MW telah masuk tahapan kontrak jual beli listrik (PPA) atau sekitar 48% dari porsi total PLN pada proyek 35 ribu MW. Dari jumlah tersebut, 5.205 MW sudah masuk tahap konstruksi dan 167,8 MW atau sekitar 2% sudah beroperasi. Sisanya sebanyak 5.884 MW masuk dalam tahap perencanaan dan pengadaan atau sebesar 52%.

Sementara itu untuk porsi swasta (IPP), sebanyak 10.255 MW atau 39% masuk telah masuk tahap kontrak jual beli listrik (PPA), 10.061 MW atau sekitar 38% sudah masuk dalam tahap konstruksi, dan yang telah beroperasi baru 2% atau sekitar 605 MW. Sementara itu sisanya sebesar 21% atau sekitar 5.649 MW masuk tahap perencanaan dan pengadaan. 

Proyek 35 GW ini memang mendapat sorotan dari beberapa kementerian. Salah satunya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan yang meminta porsi PLN dalam proyek listrik 35 Gigawatt (GW) dikurangi. Tujuannya untuk meringankan keuangan perusahaan pelat merah itu.

Luhut berharap, pengurangan porsi tersebut dapat membantu kinerja PLN lebih baik lagi. “Jadi margin PLN bagus, at the end jadi lebih sehat," kata dia di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Rabu (18/10).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...