PHE Jual Gas Blok Salawati untuk Kebutuhan Energi di Raja Ampat

Anggita Rezki Amelia
26 Mei 2017, 15:30
Pipa gas
Arief Kamaludin|KATADATA

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Salawati menjual gas dari Lapangan Teluk Berau C Blok Salawati kepada Badan Usaha Milik Daerah PT Raja Ampat Makmur Madani. Volumenya sebesar 20 juta kaki kubik per hari (mmscfd). 

Rencana penjualan gas itu tertuang dalam kesepakatan awal (Head of Agreement /HoA) antara PT PHE Salawati dengan BUMD PT Raja Ampat Makmur Madani yang ditandatangani pada Rabu lalu (24/5). PHE Salawati diwakili oleh Presiden Direktur PT Pertamina Hulu Energi Gunung Sadjono Hadi, sedangkan BUMD diwakili Direktur Utama PT Raja Ampat Makmur Madani Selviana Wanma.

(Baca: Lima Tahun Berhenti, Lapangan Salawati Berproduksi 2.400 Barel per Hari)

Penandatanganan itu disaksikan oleh Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM I.G.N. Wiratmaja Puja dan Bupati Raja Ampat Abdul Faris Umlati serta perwakilan SKK Migas.

Wiratmaja berharap, pasokan gas dari PHE ini mampu memenuhi kebutuhan energi di Raja Ampat. Kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) di daerah tersebut selama ini didatangkan dari berbagai negara di Timur Tengah.

Menurut dia, sebanyak 20 mmscfd gas yang diproduksi ini bisa untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik berkapasitas 100 Megawatt (MW). "Diharapkan penandatanganan kesepakatan ini dapat mendorong utilisasi gas bumi terutama di kawasan timur Indonesia," katanya dikutip dari situs Ditjen Migas Kementerian ESDM, Jumat (26/5).

(Baca: Jonan Terbitkan Aturan Harga Jual Gas Suar)

Lapangan Teluk Berau C di Blok Salawati saat ini dioperasikan  PHE Salawati dalam Joint Operation Body (JOB) Pertamina-Petrochina. Berdasarkan data Kementerian ESDM, JOB Pertamina-PetroChina Salawati didirikan pada 23 April 1990.

JOB Pertamina-PetroChina memiliki beberapa  Lapangan di Blok Salawati, di antaranya Matoa, SWO, NEO, Anak, Argo, NE Aja dan Bagong di daratan (onshore) dan lapangan TBA di lepas pantai Papua (offshore). Targetnya lapangan itu sudah bisa beroperasi tahun depan. 

Menurut Wiratmaja, penggunaan gas juga akan mendorong Raja Ampat sebagai tempat wisata dunia yang menggunakan energi bersih. Hal ini dapat menjadi nilai tambah bagi para turis, terutama yang berasal dari Eropa. (Baca: CNOOC Akan Jual Hak Kelola Blok South East Sumatera)

 Sementara itu, Gunung mengharapkan pernjanjian HoA tersebut dapat segera ditindaklanjuti menjadi Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) untuk kepastian volume dan harga gas. Di sisi lain, Bupati Raja Ampat Abdul Faris mengatakan, perjanjian itu bisa ikut menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...