Fasilitas Produksi ConocoPhilips Beroperasi Lebih Cepat dari Target
(Baca: Pertamina Mulai Alirkan Gas Lapangan Cikarang Tegal Pacing)
Kelima, Proyek PHE 12 yang dioperasikan oleh PHE WMO. Proyek berkapasitas produksi 3.000 bph untuk minyak dan 1,7 mmscfd untuk gas ini telah beroperasi pada 11 Maret lalu.
Keenam, proyek CPP 2 yang juga dioperasikan oleh PHE WMO dengan kapasitas produksi sebesar 12.650 bph untuk minyak dan gas 33 mmscfd. Proyek ini telah beroperasi pada 11 Maret lalu.
Dari total 14 proyek migas tersebut, masih tersisa tujuh proyek migas lain yang belum beroperasi. Di antaranya proyek fasilitas produksi Madura BD oleh Husky CNOOC Madura Ltd. Kapasitas produksinya sebesar 6.600 bph untuk minyak, dan 110 mmscfd untuk gas. Proyek ini ditargetkan bisa beroperasi bulan ini.
Selain itu ada Proyek Jangkrik oleh Eni Muara Bakau Ltd dengan kapasitas 450 mmscfd, akan berproduksi pertama kali pada Juli nanti. Ada juga proyek PHE 24 oleh PHE WMO, yang bisa memproduksi 100 bph minyak dan 10 mmscfd gas. Proyek ini mundur dari target sebelumnya yang direncanakan bisa beroperasi pada November 2016. Alhasil proyek ini ditargetkan bisa berproduksi pada September mendatang.
(Baca: SKK Migas Targetkan 14 Proyek Hulu Migas Beroperasi Tahun Ini)
Terakhir, proyek milik Chevron Pacific Indonesia yakni Petapahan Waterflood Facility Upgrade. Fasilitas produksi sebesar 9.000 bph ini akan beroperasi pada September nanti.