Ditegur Pemerintah, PLN Kerjakan Proyek Kabel Laut Sumatera - Jawa

Miftah Ardhian
1 Juni 2016, 17:28
PLN
Arief Kamaludin|KATADATA

“Hari ini Sumatera masih sangat membutuhkan daya listrik yang besar. Jawa sudah masuk 23 ribu megawatt dalam RUPTL,” kata Sofyan saat ditemui di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Senin, 30 Mei 2016. Adapun yang terakhir, rencana HVDC sudah terlampau lama sehingga mesti dikaji ulang lebih mendalam.

Direktur Utama PLN Sofyan Basir
Direktur Utama PLN Sofyan Basir
(ARIEF KAMALUDIN | KATADATA)

Terkait masalah pertumbuhan, menurut Sofyan, ekonomi di Sumatera semakin menggeliat. Dampaknya, konsumsi listrik wilayah tersebut semakin besar. Oleh karena itu, pembangunan HVDC yang mengalirkan listrik dari Sumatera ke Jawa bukan proyek yang tepat. Di sisi lain, Jawa sudah memperoleh porsi paling besar dalam pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt (MW), yaitu sebesar 23 ribu MW.

“Hari ini Sumatera belum terintegrasi. Pantai Timur belum ada, pantai Barat belum ada, jaringan di tengah masih terputus-putus. Masih banyak beberapa pemadaman. Bagaimana kalau listrik dibawa ke Jawa? Apa tidak marah orang Sumatera?” ujarnya. (Baca: Empat Faktor Penghambat Realisasi Megaproyek Listrik 35 GW).

Sofyan menyarankan apabila proyek HVDC harus berjalan, listrik yang ada di Jawa justru dialirkan ke Sumatera, bukan sebaliknya. Tidak berjalannya proyek ini juga dianggap tidak akan mengganggu pembangunan proyek pembangkit listrik Sumatera Selatan 8, 9, dan 10. Ketiga pembangkit tersebut bisa terus dibangun dan listriknya untuk mengaliri wilayah Sumatera saja.

Meskipun demikian, baik PLN maupun Kementerian Energi belum bisa memberikan konfirmasi terkait mekanisme pembangunan proyek HVDC ini secara lebih rinci. Apakah listrik dari Sumatera tersebut tetap dialirkan ke Jawa atau sebaliknya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...