Pembangunan Pembangkit Listrik Batubara Akan Diperketat

Aria W. Yudhistira
9 Juni 2015, 15:03
Katadata
KATADATA
Pemerintah ingin memperketat pembangunan pembagkit listrik berbahan bakar batubara karena tidak ramah lingkungan.

Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2015?2024, pemerintah menargetkan dapat membangun infrastruktur kelistrikan sebesar 42,7 GW. Pembangunan kapasitas pembangkit ini dibagi dua, yakni oleh PLN sebesar 13,7 GW dan swasta sebesar 29 GW.

Pada 2019, PLTU batubara masih mendominasi, yakni 65 persen, naik dari 2014 yang sebesar 54 persen. Konsumsi BBM pada 2014 yang mencapai 10 persen akan diturunkan hingga menjadi 2 persen. Sementara, untuk sepuluh tahun mendatang, PLTU Batubara tetap mendominasi jenis pembangkit yang akan dibangun yaitu mencapai 60 persen dan konsumsi BBM ditekan menjadi 1,4 persen.

Sri Mulyani Indrawati, Managing Director and Chief Operating Officer Bank Dunia, menilai pembangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan lebih penting ketimbang mengejar besaran pertumbuhan ekonomi. Selama ini, masyarakat miskin yang paling terkena dampak pembangunan yang mengabaikan kondisi lingkungan.

Indonesia dan Cina merupakan contoh negara yang belum menerapkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan bagi lingkungan. Cina, misalnya, yang kehilangan 9 persen dari produk domestik bruto (PDB) karena pertumbuhan yang tidak ramah lingkungan.

Begitu juga, ekonomi Indonesia tumbuh hingga dua kali lipat selama satu dekade terakhir yang belum bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat. Meskipun, angka kemiskinan turun menjadi 1,13 persen pada 2014.

?Jika ingin berhasil dalam mengentaskan kemiskinan, tidak bisa hanya mengandalkan pertumbuhan ekonomi. Kecuali, pertumbuhan tersebut bersifat inklusif dan berkelanjutan bagi lingkungan,? kata dia.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...