Subsidi BBM Hambat Pengembangan Energi Terbarukan

Nur Farida Ahniar
4 Juni 2014, 17:00
Proyek Sarulla
Sumber: Setkab.go.id

KATADATA ?  Wakil Presiden Boediono mengatakan subsidi bahan bakar minyak (BBM) merupakan hambatan utama pengembangan energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE). Subsidi BBM ini harus dikurangi secara bertahap.

Ia mengatakan sumber energi seperti minyak bumi dan gas akan mengalami penurunan kapasitas. Namun BBM dan listrik yang mengandalkan energi berbasis fosil masih disubsidi pemerintah. "Ini menjadi hambatan utama untuk EBTKE," ujar Boediono dalam sambutan acara Indonesia EBTKE-ConEX 2014 ke tiga di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (4/6).

Pemerintah, lanjut Boediono berupaya mempercepat pengembangan energi terbarukan ini. Salah satunya mempercepat pembangunan proyek pembangkit tenaga panas bumi (PLTP). Indonesia memiliki potensi pengembangan energi panas bumi dengan kapasitas mencapai 30.000 megawatt, terbesar di dunia. "Meski banyak tantangan, pembangunan panas bumi dapat kami lakukan," ujarnya.

Boediono menyebut Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Patuha di Bandung, Jawa Barat dengan kapasitas 55 mega watt akan beroperasi tahun ini. Selain itu PLTP Sarulla di Sumatera Utara juga mulai dibangun tahun ini. Proyek berkapasitas 3 x 100 MW itu bisa menghemat subsidi hingga uS$ 1 juta per hari dan mengurangi emisi karbon dioksida sebesar 1,5 juta ton per tahun.

Untuk mempercepat pengembangan energi panas bumi, pemerintah membuat kebijakan harga listrik panas bumi dalam bentuk Peraturan Menteri (Permen) yag kini diselesaikan oleh Kementerian ESDM. Ia juga memastikan revisi rancangan Undang Undang panas bumi akan tuntas pada pemerintahan sekarang.  Dalam kebijakan baru itu, peran EBTKE ditingkatkan mencapai 33 persen, dari sebelumnya hanya 17 persen.

Menteri ESDM Jero Wacik menambahkan revisi UU panas bumi ditargetkan selesai bulan ini. Revisi ini diperlukan karena panas bumi masih dikategorikan pertambangan sehingga sulit memperoleh izin dari Kementerian Kehutanan. Padahal energi panas terletak di hutan. "Tapi panas bumi ya panas bumi," ujarnya.

Reporter: Rikawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...