Ekonomi Global Mulai Pulih, Bank Dunia Revisi Prediksi Harga Minyak

Sorta Tobing
26 Oktober 2020, 12:48
harga minyak, bank dunia, covid-19, pandemi corona
KATADATA
Ilustrasi lapangan minyak. Bank Dunia merevisi naik prediksi harga minyak mentah dunia untuk tahun ini dan 2021.

Untuk harga pertanian perkiraannya naik sedikit tahun depan, menyusul perkiraan kenaikan 3% pada 2020. Kekhawatiran tentang kerawanan pangan tetap relevan di beberapa pasar negara berkembang. Pendapatannya turun di tengah resesi global, ketersediaan pangan di tingkal lokal sedikit, dan terbatasnya pasokan tenaga kerja karena lockdown.

Guncangan harga komoditas sementara mungkin memerlukan kebijakan fiskal stimulatif untuk memperlancar konsumsi. Di negara-negara yang sangat bergantung pada komoditas akan mengalami guncangan permanen. Kebijakan struktural, seperti diversifikasi ekonomi dan perluasan basis pajak mungkin diperlukan untuk memfasilitasi penyesuaian terhadap lingkungan ekonomi baru.

Dampak Pandemi, Permintaan Minyak Akan Turun

Permintaan minyak dunia akan naik menjadi 107,2 juta barel per hari pada 2030 dari 90,7 juta barel per hari pada tahun ini. Namun, organisasi negara pengekspor minyak atau OPEC menyebut perkiraan itu menurun 1,1 juta barel per hari yang mencerminkan dampak pandemi corona terhadap ekonomi dan konsumsi.

Prediksi ini termuat dalam Prospek Minyak Dunia 2020 yang dilucurkan OPEC pada 8 Oktober lalu. “Permintaan minyak di masa depan kemungkinan tetap di bawah proyeksi sebelumnya karena masih ada efek penutupan (lockdown) terkait Covid-19,” tulis laporan itu, dikutip dari Reuters.

Organisasi itu sebenarnya khawatir dengan pertumbuhan bisnis minyak di masa depan. Faktor peralihan pascapandemi akan berdampak signifikan terhadap konsumsi global. Masyarakat dunia akan mulai terbiasa dengan bekerja di rumah dan mengurangi perjalanan sehingga penggunaan bahan bakar minyak pun menurun.

Konsumsi BBM juga semakin turun apabila konsumen mulai beralih ke kendaraan listrik. Tren dunia yang mulai beralih energi bersih akan semakin mendorong perubahan tersebut. “Ada banyak langkah-langkah efisiensi energi, yang berpotensi menekan permintaan minyak di masa depan ke tingkat jauh lebih rendah,” kata OPEC.

Penurunan permintaan secara permanen sudah pasti akan menekan harga minyak. Organisasi itu bersama dengan Rusia dan sekutu lainnya yang disebut OPEC+ telah menurunkan pengurangan produksi 9,7 juta barel per hari tahun ini. Angkanya setara dengan 10% dari pasokan global.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...