Jelang Akhir Tahun, Kilang Pertamina Cilacap Gelar Emergency Drill
Cilacap – Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap terus melatih kesiapsiagaan para personel dalam menghadapi kondisi bencana alam maupun industri. Hal ini penting mengingat aspek keselamatan kerja menjadi prioritas utama bagi kilang terbesar dan paling strategis di Indonesia itu.
Pada Rabu malam (30/12/2020), tangki 32T101 di kompleks kilang Pertamina RU IV dinyatakan terbakar. Api dengan cepat melahap tangki yang memroduksi Avtur hanya dalam hitungan detik. Pada saat bersamaan terdengar bunyi sirine panjang dari area kilang, tanda kejadian darurat.
Peristiwa tersebut dipicu oleh sambaran petir cukup besar ke tangki 32T-101.Instensitas petir di Cilacap memang tergolong tinggi. Emergency Response Team RU IV bersama Oil Movement 60, Security, dan semua fungsi terkait melakukan penanggulangan kebakaran, pengamanan area kilang, dan pencegahan perluasan eskalasi keadaan darurat. Kebakaran pun dapat dipadamkan dengan High Capacity Foam Equipment berkapasitas 8.000 GPM yang dimiliki oleh HSSE RU IV.
General Manager Pertamina RU IV Cilacap, Joko Pranoto langsung memimpin rapat pengendalian kejadian kebakaran bersama tim manajemen dan Section Head di ruang Puskodal Head Office. Disebutkan, kejadian ini disimulasikan tidak sampai menimbulkan korban jiwa, hanya 1 korban dari pekerja dengan kondisi 30 persen terbakar dan 1 orang lagi patah kaki.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina RU IV, Hatim Ilwan menyatakan, berkat kerja sama semua tim kejadian kebakaran ini tidak berakibat fatal dan tidak sampai mengganggu operasional kilang. “Emergency drill ini penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan, tanggap dan meningkatkan kemampuan kerjasama tim manajemen untuk mengelola manajemen krisis keadaan darurat baik internal maupun eksternal secara cepat dan tepat,” katanya.