PLN: Penjualan Listrik Bisa Tumbuh Lebih 4,5% Jika Vaksinasi Dikebut

Image title
9 September 2021, 11:30
penjualan listrik, pln, vaksinasi, covid-19
Katadata | Arief Kamaludin
Ilustrasi.

PLN optimistis penjualan listrik hingga akhir tahun ini akan tumbuh di atas 4,5%. Dengan catatan vaksinasi dilakukan secara masif dan tren kasus harian Covid-19 juga turut menurun.

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bob Saril mengatakan konsumsi listrik mulai menunjukkan tanda-tanda positif. Hal tersebut tercermin dari data hingga Agustus yang mulai tumbuh 4,5%.

Menurut dia pertumbuhan positif tersebut ditopang oleh industri yang mulai tumbuh secara bulanan terhadap bulan lalu sebesar 14,14%. Adapun sampai dengan Agustus 2021 sektor industri tumbuh 10,51%.

"Dengan semakin menurunnya kasus covid-19 dan vaksinasi secara masif kami tetap optimis penjualan akan tumbuh di atas 4,5%," kata Bob kepada Katadata.co.id, Kamis (9/9).

PLN telah beberapa kali mengoreksi proyeksi penjualan listriknya. Sebelum pemerintah memperpanjang PPKM, perusahaan setrum pelat merah ini memprediksi penjualan listrik tahun ini bisa tumbuh 4,5%, kemudian dikoreksi menjadi hanya 2% setelah pemerintah memperpanjang PPKM

Adapun konsumsi listrik sejak awal tahun hingga Juli 2021 mencapai 146 (terra watt hour) TWh, atau tumbuh 4,44% dari periode yang sama tahun lalu. Indikasi pemulihan ekonomi pasca puncak pandemi pun terlihat di beberapa sektor. Misalnya, konsumsi listrik di sektor industri pertumbuhannya mencapai 9,93%.

Ini mengindikasikan bahwa sektor industri di Indonesia sudah mulai bangkit kembali. Di sisi lain, sektor rumah tangga tumbuh sebesar 3,34%. "Ini menandakan Indonesia sudah mulai bangkit dari pandemi Covid-19, dan ekonomi sudah mulai berjalan,” kata Bob.

Berdasarkan data PLN, pertumbuhan konsumsi listrik sektor industri yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah besi dan baja sebesar 21%. Kemudian diikuti oleh otomotif sebesar 19,5%, tekstil sebesar 6,9%, plastik sebesar 5% dan makanan & minuman sebesar 3,7%.

Untuk sektor bisnis hingga Juli, menurut Bob memang belum terlalu tumbuh signifikan. Meski begitu, sektor bisnis seperti mall, pusat perbelanjaan hingga sektor pariwisata mulai menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik.

Peningkatan konsumsi listrik juga terlihat dari meningkatnya beban puncak kelistrikan, khususnya pada sistem kelistrikan Jawa-Bali.

Tercatat pada semester I 2021, beban puncak kelistrikan telah berada di atas 27.000 megawatt (MW) dengan beban puncak tertinggi terjadi pada 8 Juni 2021 sebesar 27.335 MW. Sebelumnya pada 2020, beban puncak kelistrikan Jawa Bali hanya berada di angka 26.000 MW.

Untuk meningkatkan penjualan listrik, PLN akan fokus pada strategi mendorong permintaan yang akan ditempuh melalui upaya intensifikasi dan ekstensifikasi.

Intensifikasi dilakukan melalui bundling dan promo untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan. Seperti promo tambah daya Super Merdeka Listrik yaitu pelanggan hanya membayar Rp 202.100 untuk biaya penyambungan layanan tambah daya bagi tegangan rendah 1 phasa daya 450 VA dan 900 VA di semua golongan tarif, dengan pilihan daya akhir 900-5.500 VA.

Strategi intensifikasi juga dilakukan melalui penerapan gaya hidup dengan menggunakan peralatan berbasis listrik dalam kehidupan sehari-hari atau electrifying lifestyle, seperti mendorong ekosistem dan penggunaan satu juta kompor induksi serta kendaraan listrik berbasis baterai.

Di samping itu, strategi ekstensifikasi ditempuh PLN dengan melihat ceruk pasar yang masih potensial seperti elektrifikasi sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan.

Reporter: Verda Nano Setiawan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...