Freeport Cari Pembeli Katoda Hasil Olahan Tembaga Smelter Gresik
PT Freeport Indonesia (PTFI) berkomitmen untuk membangun pabrik peleburan atau smelter tembaga di Gresik, Jawa Timur. Meski begitu, perusahaan berharap agar industri hilir di dalam negeri dapat menyerap produk katoda tembaga yang dihasilkan smelter tersebut.
Direktur Utama Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan smelter milik perusahaan di Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated and Industrial Port Estate (JIIPE) Gresik akan menjadi smelter tembaga terbesar dengan kapasitas produksi katoda tembaga 600.000 ton per tahun.
Oleh karena itu, dia berharap agar industri di dalam negeri dapat semaksimal mungkin menyerap produk olahan smelter Gresik. Pasalnya, dari produksi katoda tembaga sebesar 300.000 ton per tahun milik PT Smelting yang ada di Kawasan Petrokimia Gresik, Jawa Timur, 50%-nya justru lebih banyak diekspor ke luar negeri.
"Kita perlu memikirkan sama-sama bagaimana ini jangan sampai 100% diekspor. Supaya ada industri dalam negeri yang tumbuh untuk menyerap katoda tembaga ini," kata dia dalam diskusi Peran & Tantangan KEK Mendorong Ekspor, Kamis (16/9).
Menanggapi hal itu, Presiden Direktur PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) Haryanto Adikoesoemo memastikan telah menyiapkan strategi untuk membantu para perusahaan penyewa (tennant) di JIIPE mendapatkan pasar. Dengan begitu, mereka akan lebih efisien karena rantai pasoknya dapat terserap oleh tenant lainnya.
"Sehingga mereka terus berkembang. Kalau mereka berkembang kawasan industrinya akan terus berkembang," ujarnya. Simak jumlah smelter tembaga yang telah terbangun sampai dengan 2020 pada databoks berikut:
Smelter tembaga Freeport akan dibangun di lahan seluas 100 hektar di kawasan industri JIIPE. Total investasinya mencapai US$ 3 miliar atau lebih Rp 42 triliun. Pemilihan JIIPE sebagai tempat pembangunan smelter menurut Tony lantaran faktor utilitas pasokan listrik, gas, air dan juga fasilitas pengolahan limbah di kawasan itu.
"Juga kemudahan akses dan ketersediaan pelabuhan. Akhirnya kami menjatuhkan pilihan di JIIPE. Ini yang paling lengkap di samping juga harapan sebagai mata rantai bagian dari rantai pasok," ujar Tony.
Freeport sendiri awalnya akan membangun smelter tembaga baru di JIIPE dengan kapasitas 2 juta ton konsentrat tembaga per tahun. Namun dengan mempertimbangkan sejumlah hal, kapasitas smelter akhirnya dibagi menjadi 1,7 juta ton untuk smelter baru, 300.000 ton lainnya melalui penambahan kapasitas di smelter PT Smelting.
"Total tambahannya 2 juta ton yang akan diolah dalam negeri. Termasuk di JIIPE kami akan bangun refinery untuk mengolah lumpur anoda yang dihasilkan dari smelter JIIPE atau dari PT Smelting," katanya.
Adapun hingga Juni 2021, progres pembangunan smelter tembaga Freeport di Gresik baru mencapai 7%. Juru bicara Freeport Indonesia Riza Pratama mengatakan progres pembangunan smelter di kawasan industri JIIPE Gresik ini telah merampungkan fase Front-End Engineering Design, dimulainya detail engineering, dan kemajuan di penguatan atau persiapan lahan.
Anak usaha perusahaan tambang asal Amerika Serikat (AS) ini pun menyatakan bahwa smelter ini akan selesai sesuai target pada akhir 2023. "Kami berupaya menyelesaikan proyek ini sesuai dengan komitmen kami pada saat divestasi yaitu akhir 2023," ujarnya kepada Katadata.co.id, beberapa waktu lalu, Senin (26/7).
Saat dikonfirmasi perihal target capaian proyek di tahun ini, dia belum dapat membeberkan lebih jauh. Yang pasti kemajuan akan diverifikasi secara berkala, atau setiap enam bulan sekali. Artinya kemajuan proyek baru dapat diketahui kembali pada akhir tahun.