SKK Migas Cari Solusi Keekonomian Suplai Chemical untuk EOR Blok Rokan
Rencana pengembangan (POD) untuk penerapan enhanced oil recovery (EOR) di Lapangan Minas Blok Rokan hingga kini belum disetujui. Padahal teknologi ini diharapkan dapat mendongkrak produksi minyak di blok migas tersebut.
Deputi Perencanaan SKK Migas, Benny Lubiantara mengatakan persetujuan POD EOR di Blok Rokan masih terganjal pada masalah harga chemical. Untuk itu, regulator di sektor hulu migas tersebut masih mencari alternatif lain supaya masalah keekonomian chemical dapat segera dituntaskan.
"Kalau harga chemical masih mahal maka sulit untuk mendapatkan keekonomian, kita mencoba mengoptimasi chemical ini dengan melihat pembanding yang bisa diproduksi di dalam negeri," ujar Benny dalam konferensi pers secara virtual, Senin (17/1).
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto sebelumnya mengatakan bahwa ia ingin membuktikan bahwa teknologi peningkatan produksi minyak ini dapat dijalankan di Blok Rokan. Sebab banyak pihak yang meragukannya. "Orang masih pesimis EOR bisa jalan. Kita buktikan itu bisa jadi proses yang dijalankan," katanya.
Sekretaris SKK Migas, Taslim Z. Yunus mengatakan kontribusi Blok Rokan dalam menggenjot target produksi minyak nasional cukup penting. Sebab Pertamina telah memetakan blok tersebut secara keseluruhan sebelum alih kelola dari Chevron Pacific Indonesia (CPI).
"Pada akhir 2030 diharapkan produksi Blok Rokan bisa 400 ribu barel. Berarti 40% dari 1 juta barel," ujarnya.
Oleh karena itu, ia berharap proyek-proyek yang diusulkan Pertamina dalam mengelola Blok Rokan ke depan dapat terlaksana dengan baik tanpa mengalami hambatan. SKK Migas akan terus mengikuti dan memastikan apa yang diprogramkan Pertamina Hulu Rokan sebagai anak usaha Pertamina benar benar terimplementasi.
Pertamina telah menyiapkan strategi dalam pengelolaan Blok Rokan, mulai dari penerapan teknologi pengurasan minyak atau EOR di Lapangan Minas, hingga rencana memonetisasi potensi cadangan di formasi Telisa yang belum dieksplorasi oleh CPI.
Bahkan monetisasi migas nonkonvensional juga menarik untuk dikembangkan di Blok Rokan. Pertamina juga memiliki komitmen pasti untuk kegiatan pengeboran sumur eksplorasi. Hingga 2025, Pertamina akan mengebor setidaknya 11 sumur eksplorasi.