Kompor Listrik Batal, Apa Solusi Atasi Kelebihan Pasokan Listrik PLN?

Muhamad Fajar Riyandanu
29 September 2022, 06:57
listrik, kompor listrik, pln
Olga Yastremska/123RF
Kompor listrik

PT PLN (Persero) telah membatalkan program pengalihan kompor elpiji 3 kg menjadi kompor induksi. Pemerintah diharap bisa mengambil langkah stategis untuk menyerap kelebihan pasokan atau oversupply listrik PLN.

Langkah strategis yang dimaksud adalah menciptakan infrastruktur listrik di wilayah tertinggal, terluar dan terdepan (3T) seperti Papua, Maluku dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Peneliti Alpha Research Database, Ferdy Hasiman, mengatakan bahwa elektrifikasi di Indonesia masih berfokus pada wilayah tertentu seperti di Pulau Jawa, Bali dan Sumatera. Persoalan oversupply bisa diatasi dengan cara menyebar daya listrik di luar wilayah Industri.

"Penyerapan oversupply dengan cara membangun infrastruktur listrik di daerah seperti Papua, NTT, Maluku, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara itu masih belum dapat aliran listrik," kata Ferdy saat dihubungi lewat sambungan telepon pada Rabu (28/9).

Dia menyebut, masalah oversupply PLN sebesar 7 Giga Watt (GW) dikarenakan pembangunan yang hanya terpusat pada wilayah Industri seperti Jawa, Bali dan Sumatera. Pengadaan infrastruktur listrik dan pembangunan besar-besaran yang dilakukan di wilayah tertentu akan menjadi bumerang saat terjadi penurunan penyerapan listrik yang terjadi saat Pandemi Covid-19.

"Ini yang membuat serapan listrik PLN sangat rendah. Semestinya kelebihan listrik itu bisa disebar ke wilayah lain. Tapi ini masalahnya tidak menyebar ke pulau lain," kata Ferdy.

Grafik:

Sementara itu, Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan, mengatakan penyerapan oversupply dari program konversi kompor listrik tak terlalu siginifikan. Menurutnya, pemerintah harus menciptakan kawasan industri baru di luar Jawa yang sumber listriknya harus disuplai dari PLN.

Kawasan-kawasan industri baru itu harus memproduksi perangkat elektrifikasi seperti baterai dan kendaraan listrik. Peningkatan populasi kendaraan listrik juga harus didukung oleh kebijakan maupun insentif fiskal agar harga kendaraan listrik menjadi lebih terjangkau.

"Peningkatan investasi dan pembangunan mal bisa menyerap daya listrik yang besar. PLN juga merenegosiasi kontrak dengan pembangkit listrik swasta dan membangun infrastruktur listrik di Indonesia Timur," ujar Mamit.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...