Megaproyek 35 GW, Sumber Masalah Kelebihan Pasokan Listrik PLN 6 GW

Happy Fajrian
28 September 2022, 17:59
listrik, pln, 35.000 mw, kelebihan pasokan
PLN
Proyek pembangkit listrik 35.000 MW menjadi penyebab kelebihan pasokan atau oversupply listrik PLN yang membebani keuangannya.

Perusahaan Listrik Negara (PLN) tengah menghadapi kelebihan pasokan atau oversupply listrik sebesar 6-7 gigawatt (GW). Salah satu penyebab kelebihan pasokan ini adalah megaproyek pembangkit listrik 35.000 megawatt (MW), atau 35 gigawatt (GW).

“Kami melihat surplus ini karena proyek pembangunan (pembangkit listrik) 35.000 MW. Karena sudah disepakati dan dibangun, surplus 35% karena asumsi pertumbuhan konsumsi listrik yang 6% tak tercapai,” kata Anggota Dewan Energi Nasional Satya Widya Yudha beberapa waktu lalu Senin (27/9).

Advertisement

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan megaproyek pembangkit listrik 35.000 MW pada Mei 2015. Program ini merupakan salah satu sasaran Nawacita, yakni mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor setrategis khususnya kedaulatan energi.

Capaian Pertumbuhan Ekonomi Tak Sesuai Harapan

Sebelumnya mantan Menteri ESDM Ignatius Jonan pernah mengatakan bahwa pada saat pemerintah meluncurkan megaproyek pembangkit listrik 35.000 MW, asumsi pertumbuhan ekonomi yang digunakan adalah 8%, namun yang terealisasi tidak sampai angka tersebut.

“Asumsi pertumbuhan ekonomi sekurang-kurangnya 8%, sampai 2019. Faktanya tidak, 2015 itu perkembangan ekonomi 4,8%, 2016 5%, 2017 ekspektasinya 5,2%, 2018 (ditargetkan) 5,6%”, seperti dikutip dari laman Kementerian ESDM.

Dengan demikian, proyek yang tadinya sudah akan dijalankan menjadi kurang sesuai karena pertumbuhan permintaan untuk listriknya tidak sejalan dengan rencana. Menurut data BPS, pada 2015, saat proyek tersebut diluncurkan, pertumbuhan ekonomi hanya 4,88%.

Kemudian pada 2016 pertumbuhan ekonomi hanya tercapai 5,02%, lalu 2017 sebesar 5,07%, 2018 sebesar 5,17%, 2019 sebesar 5,02%. Kemudian pada 2020 perekonomian Indonesia terkontraksi sebesar 2,02% karena pandemi Covid-19, dan bangkit ke 3,46% pada tahun lalu.

Progres Megaproyek Pembangkit Listrik 35.000 MW

Adapun proyek pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW hingga kini masih terus berjalan. Pada Januari lalu Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN, Agung Murdifi mengatakan PLN akan terus berupaya melakukan penyelesaian target proyek tersebut.

“PLN akan terus berupaya melakukan penyelesaian target proyek 35 GW dan diharapkan dapat selesai sesuai target, yakni antara tahun 2026 - 2028,” kata Agung pada awal tahun ini, Minggu (9/1).

Data Kementerian ESDM per Agustus 2021 menunjukkan, sebanyak 10.469 MW dari target 35.000 MW sudah memasuki tahapan COD atau operasional. Sisanya, 17.685 MW sudah memasuki fase konstruksi, 6.063 MW fase kontrak jual beli listrik atau PPA (Power Purchase Agreement), 839 MW fase pengadaan, dan 724 MW fase perencanaan.

Beberapa proyek pembangkit sudah hampir rampung. Seperti proyek pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) Jawa-1 yang sudah memasuki tahap commissioning sejak tahun lalu.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement