Pertamina Hidupkan Lagi 500 Sumur Menganggur di Blok Rokan
PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mereaktivasi 500 sumur lama yang tidak aktif atau idle di sejumlah lapangan di Blok Rokan, Riau, guna mendongkrak produksi minyak tahun ini. Sumur idle adalah sumur yang tidak aktif lebih dari enam bulan.
EVP Upstream Business PHR Edwil mengatakan bahwa reaktivasi sumur dilakukan melalui pekerjaan work over dan well service. Pekerjaan ini juga telah menjadi kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahun, baik sebelum maupun sesudah alih kelola Blok Rokan dari Chevron.
“Upaya reaktivasi 500 sumur idle di Wilayah Kerja Rokan boleh dikatakan memenuhi hampir setengah, dari target yang sudah ditetapkan SKK Migas sebanyak 1.086 sumur idle secara nasional," ujarnya di Pekanbaru, Rabu (8/2).
Ia menjelaskan, peningkatan kegiatan reaktivasi sumur idle merupakan salah satu kesepakatan dalam kegiatan rapat koordinasi evaluasi pelaksanaan dan perencanaan sumur idle 2022-2024, yang digelar oleh Divisi Perencanaan Eksploitasi SKK Migas bersama 27 Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di Bandung, pertengahan Desember 2022.
SKK Migas menetapkan program reaktivasi pada 2023 mencapai 1.086 sumur idle dengan perkiraan produksi awal mencapai 38.000 barel per hari (bph).
“Pada 2022, PHR juga telah mereaktivasi 200 sumur idle. Kegiatan ini terus ditingkatkan dan ditambah lagi dengan strategi aliansi untuk mendukung produksi minyak nasional,” katanya.
Kegiatan reaktivasi sumur idle tahun ini meliputi sumur penghasil Sumatera light oil (SLO) dan sumur heavy oil (HO). Per 31 Januari 2023, PHR telah berhasil mereaktivasi 18 sumur SLO dan enam sumur HO.
Reaktivasi dilakukan setelah melalui serangkaian survei guna mengetahui seberapa besar cadangan minyak yang masih tersisa pada sumur-sumur potensial. “Kami benar-benar mengkaji dengan seksama, agar reaktivasi ekonomis secara perhitungan dan juga kaedah-kaedah yang ada di Pertamina,” kata Edwil.
Teknologi yang digunakan dalam reaktivasi sumur idle cenderung sama dengan kegiatan work over dan well intervention di sumur yang ada. Namun butuh kejelian dalam melakukan evaluasi mengingat sumur tersebut sebelumnya tidak aktif.
Guna mendorong akselerasi reaktivasi ratusan sumur idle ini, PHR turut menggandeng sejumlah mitra perusahaan yang memiliki teknologi mumpuni di bidang jasa komplesi dan well intervention.
Kolaborasi ini diharapkan mampu mendongkrak produksi minyak WK Rokan yang merupakan salah satu tulang punggung pencapaian target produksi nasional 1 juta barel per hari pada 2030.