Rusia Lobi Iran di Tengah Sanksi Barat, Incar Kerja Sama Sektor Migas
Deputi Perdana Menteri Rusia Alexander Novak, memulai kunjungan ke Iran pada Selasa (16/5), salah satunya untuk menggali potensi kerja sama di sektor minyak dan gas (migas).
Kedua negara yang di bawah sanksi negara Barat ini menjalin hubungan yang lebih dekat untuk mendukung ekonomi mereka dan melemahkan sanksi dari negara Barat yang mereka anggap tidak dapat dibenarkan.
“Novak bertemu dengan Menteri Perminyakan Iran, Javad Owji dan juga mengunjungi sejumlah produsen peralatan migas serta membahas prospek kerja sama di sektor bahan bakar, energi dan transportasi,” kata Kremlin dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters, Rabu (17/5).
“Industri minyak dan gas merupakan tulang punggung ekonomi negara kami. Penguatan kerja sama bilateral di bidang ini niscaya akan meningkatkan kesinambungan ekonomi Rusia dan Iran,” kata Novak.
Kedua belah pihak juga membahas kerja sama di bidang energi listrik dan nuklir serta sumber energi terbarukan, tambah pernyataan Kremlin, tetapi tidak memberikan rincian.
Menurut sumber industri dan data ekspor terungkap pada bulan April, Rusia memulai ekspor bahan bakar ke Iran dengan kereta api tahun ini untuk pertama kalinya setelah pembeli tradisional menghindari perdagangan dengan Moskow.
Sementara itu para pemimpin negara G7 akan bertemu di Jepang pada 19-21 Mei mendatang, salah satunya untuk membahas penambahan sanksi kepada Rusia atas perang di Ukraina yang masih berlangsung hingga saat ini.
Menurut sumber anonim, sanksi tersebut akan kembali diterapkan pada sektor energi yang akan mencegah Rusia memanfaatkan negara ketiga untuk menghindari sanksi sebelumnya, serta pada komoditas ekspor lainnya yang dapat menambah pundi-pundi perangnya.
