ESDM: Kepastian Ekspor Tembaga Freeport Jadi Wewenang Kemendag

Muhamad Fajar Riyandanu
22 Juni 2023, 19:03
Freeport
ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Area pengolahan mineral PT Freeport Indonesia di Tembagapura, Papua.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menerbitkan surat rekomendasi ekspor konsentrat tembaga untuk PT Freeport Indonesia, menyusul capaian pembangunan smelter yang melebihi target 51% hingga Januari 2023.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba), Muhammad Wafid menyatakan ekspor konsentrat Freeport kini tinggal menunggu izin dari Kementerian Perdagangan atau Kemendag.

Sebelumnya, Freeport belum bisa mengekspor konsentrat tembaga, meski Kementerian ESDM telah menerbitkan rekomendasi perpanjangan dan regulasi relaksasi izin ekspor. Rekomendasi diberikan melalui pernerbitan Peraturan Menteri ESDM Nomor 7 Tahun 2023 tentang Kelanjutan Pembangunan Fasilitas Pemurnian Mineral Logam di Dalam Negeri pada 9 Juni 2023.

"Kalau dari sisi teknis Kementerian ESDM sudah selesai, karena Freeport sudah memenuhi persyaratan minimal persentase pembangunan smelter," kata Wafid di Gedung Nusantara 1 DPR Jakarta pada Kamis (22/6).

Wafid mengatakan, Kementerian ESDM telah menerbitkan surat rekomendasi ekspor yang selanjutnya bakal ditinjaklanjuti oleh Kemendag. Dia pun mengaku belum mendapat informasi lanjutan soal waktu keran ekspor konsentrat tembaga Freeport kembali dibuka. "Tinggal tunggu Kemendag, soal kapan dan waktunya saya belum tahu," ujar Wafid.

Di sisi lain, PT Freeport Indonesia mengaku belum bisa mengirim kargo konsentrat tembaga ke pasar luar negeri, meski Kementerian ESDM telah menerbitkan rekomendasi perpanjangan izin ekspor.

Juru Bicara Freeport, Katri Krisnati, mengatakan perusahaan masih berupaya untuk mendapat kepastian ekspor lanjutan hingga Mei 2024. Freeport sejauh ini masih menunggu izin perpanjangan ekspor dari Kementerian ESDM dan Kementerian Perdagangan.

"Sejak 10 Juni 2023 Freeport telah menghentikan ekspor dan prioritas kami saat ini adalah untuk memperoleh izin ekspor," kata Katri kepada Katadata.co.id melalui pesan singkat pada Kamis (22/9).

Dia mengatakan penghentian ekspor sejak 12 hari terakhir menyebabkan gudang konsentrat tembaga di Amampare, Mimika, Papua, melebihi batas muat maksimum. Ada tiga gudang dengan kapasitas masing-masing 40.000 ton, dengan 40% konsentrat dikirimkan ke pabrik peleburan PT Smelting di Gresik.

Katri mengatakan PT Smelting sedang menutup rutin untuk pemeliharaan atau routine maintenance shutdown sejak 1 Mei 2023, sehingga tidak ada pengapalan ke Gresik. "Gudang penyimpanan saat ini sudah penuh, dan sebagian konsentrat terpaksa diletakkan di luar gudang," ujar Katri.

Seperti diketahui, Kementerian ESDM memperpanjang termin ekspor lima jenis mineral logam hingga Mei 2024. Kelima mineral tersebut yaitu konsentrat tembaga, besi, timbal, seng, dan lumpur anoda hasil pemurnian tembaga.

Relaksasi ekspor ini merupakan upaya untuk memitigasi dampak negatif larangan ekspor mineral mentah yang akan berlaku mulai 10 Juni 2023. Ini juga menjadi amanat Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang mineral dan batu bara (UU Minerba), sekaligus memberikan kesempatan perusahaan terkait untuk menyelesaikan proyek smelter.

Pengesahan peraturan menteri itu membuka peluang bagi beberapa perusahaan untuk memperoleh relaksasi ekspor mineral mentah, di antaranya PT Freeport Indonesia dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara untuk konsentrat tembaga.

Sebelumnya, PT Freeport Indonesia menggenggam rekomendasi ekspor konsentrat tembaga sebanyak 2,3 juta ton dari Kementerian ESDM hingga Juni 2023. Keputusan itu merupakan timbal balik atas capaian pembangunan fasilitas pengolahan atau smelter tembaga baru milik Freeport yang mencapai 54,5% sampai akhir Januari 2023.

Torehan pembangunan smelter yang didirikan di kawasan industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) Gresik tersebut lebih baik dari target yang ditetapkan, yakni sebesar 52,9%.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Editor: Lavinda

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...