Jaga Harga Jual di Daerah, Pemerintah Rilis Pedoman HET Elpiji 3 Kg

Muhamad Fajar Riyandanu
3 Agustus 2023, 16:31
elpiji, gas elpiji, lpg 3 kg, harga lpg 3 kg
ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/hp.
Pekerja mengangkut tabung gas elpiji 3 kilogram bersubsidi di Pangkalan Gas di Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu (25/4/2020). Pertamina melakukan penambahan fakultatif atau penambahan pasokan situasional kebutuhan LPG 3 kg untuk wilayah Jabodetabek selama bulan April telah disalurkan sebesar 50 persen dari pasokan normal menjadi 1,8 juta tabung per hari.

Kementerian ESDM berencana menerbitkan regulasi pedoman harga eceran tertinggi alias HET elpiji tabung 3 kilogram (kg). Siasat itu bertujuan untuk menekan selisih harga jual elpiji 3 kg yang selama ini ditetapkan oleh tiap-tiap pemerintah daerah.

Direktur Jenderal Migas, Tutuka Ariadji, mengatakan beleid pedoman HET itu berisi rumusan perhitungan harga jual elpiji di daerah. Perhitungan tersebut mencakup hitungan beban transportasi, jarak logistik, hingga kondisi geografis masing-masing daerah.

"Kami kasih pedomannya supaya harga jual elpiji 3 kg wajar. Memang perbedaan harga di satu daerah dengan daerah lain itu lazim, tapi harus ada kewajaran," kata Tutuka dalam konferensi pers daring pada Kamis (3/8).

Tutuka mengatakan bahwa risalah hukum itu bakal terbit paling lambat pada akhir Agustus 2023. Adapun harga jual eceran di titik serah alias agen penyalur resmi Pertamina berada di level Rp 4.250 per kg atau Rp 12.750 per tabung.

Angka tersebut ditetapkan secara baku lewat instrumen Peraturan Presiden Nomor 104 Tahun 2007 dan Peraturan Menteri ESDM Nomor 28 Tahun 2008.

Selanjutnya harga elpiji bakal bergerak fluktuatif di tingkat pangkalan atau sub penyalur mengikuti regulasi HET Pemda. Harga jual akan lebih tinggi jika transaksi berada di tingkat pengecer yang merupakan pedagang penyalur elpiji 3 kg paling dekat dengan rumah tangga dan usaha mikro.

Makin panjang alur distribusi, harga elpiji bersubsidi akan makin tinggi. "Masing-masing daerah menetapkan HET sendiri dan kenyataan di lapangan harga jual elpiji 3 kg sangat tinggi," ujar Tutuka.

Pertamina melaporkan hitungan serapan elpiji bersubsidi 3 kg hingga akhir tahun ini akan berada di angka 8,22 juta metrik ton. Besaran tersebut lebih tinggi 2,7% dari alokasi kuota tahunan sejumlah 8 juta metrik ton.

Perseroan juga memproyeksikan tren penyaluran elpiji bersubsidi tabung 3 kg pada tahun 2024 meningkat menjadi 8,38 juta metrik ton. Angka tersebut naik sekira 2% dari hitungan total permintaan tahun ini sejumlah 8,22 juta metrik ton.

Lonjakan permintaan gas bersubsidi tahun depan dilatarbelakangi oleh migrasi konsumen pengguna elpiji non subsidi 5 kg dan 12 kg karena disparitas harga jual yang menyentuh Rp 17.750 per kg.

Untuk memangkas rantai distribusi yang panjang sebagai penyebab tingginya harga elpiji 3 kg, Pertamina bakal menggencarkan penambahan pangkalan agen dan pangkalan resmi. Menurut catatan perseroan, sejauh ini ada 5.200 agen dan 244.000 pangkalan elpiji 3 kg yang tersebar di seluruh regional operasi Pertamina.

Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, mengatakan pihaknya bakal menambah jumlah pangkalan elpiji 3 kg hingga 10% per tahun.

"Saat ini kami terus berupaya untuk meningkatkan jumlah pangkalan untuk menjangkau masyarakat lebih dalam lagi, sehingga mempermudah masyarakat untuk mendapatkan elpiji 3 kg," ujar Rivaa pada forum yang sama.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...