Polusi Udara Jakarta Buruk, PLN Kurangi Produksi Listrik PLTU Suralaya
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menurunkan kapasitas produksi setrum dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap atau PLTU Suralaya di Cilegon, Banten. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki tingkat polusi udara di Jakarta seiring adanya Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT ASEAN pada 5-7 September 2023.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan perseroan akan meningkatkan porsi keandalan pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PTGU) Muara Tawar Bekasi serta PLTGU Muara Karang dan Muara Tawar yang keduanya terletak di Jakarta Utara.
“Ada satu pembangkit yang saat ini kami turunkan, yaitu Suralaya, ini demi menjaga agar bagaimana tingkat polusi di Jakarta bisa segera membaik,” kata Darmawan saat memberikan arahan di Apel Siaga Kelistrikan KTT ASEAN di Halaman Parkir Istora Senayan Jakarta pada Kamis (31/8).
Lebih lanjut, kata Darmawan, pasokan listrik di wilayah DKI Jakarta mayoritas dipasok oleh pembangkit gas selama agenda KTT ASEAN. Selain itu, PLN juga tidak menggunakan genset sebagai alternatif produksi listrik.
“Sehingga listrik yang digunakan menjadi lebih bersih dan dampak polusi bisa diminimalisir,” ujar Darmawan.
PLN juga telah menyiapkan unit gardu bergerak dengan sembilan unit Uninterruptible Power Supply (UPS) dengan kapasitas tiga kilo volt ampere (kVa).
Selain itu, PLN juga sudah menyiapkan 74 stasiun pengisian kendaraan listrik umum atau SPKLU dan lima stasiun pengisian listrik umum (SPLU) untuk mengamankan pasokan listrik untuk pengisian daya baterai kendaraan listrik.
Berdasarkan data IQAir pada Kamis (31/8) hari ini, Jakarta berada di urutan keempat kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Kualitas udara Jakarta lebih buruk dari negara tetangga. Kota Kuching di Malaysia berada di peringkat kelima, sementara Ibu Kota Negari Jiran tersebut, Kuala Lumpur, bera di urutan kedelapan kota dengan kualitas udara terburuk.
Peringkat tiga besar kota berkualitas udara terburuk di dunia secara berurutan antara lain, Dhaka di Banglades, Kolkata di India, dan Dubai di Uni Emirat Arab.
Untuk kelima kalinya, Indonesia didapuk menjadi Keketuaan ASEAN. Situasi dunia tahun ini yang belum kondusif tentu menjadi tantangan tersendiri dalam mengemban amanah tersebut. Persaingan kekuatan besar dunia yang meruncing mesti dikelola dengan baik agar konflik terbuka dan perang baru tidak muncul, terutama di Asia Tenggara.
Keketuaan Indonesia juga diharapkan menjadi pintu bagi ASEAN untuk berperan aktif dalam perdamaian dan kemakmuran di kawasan melalui masyarakat ekonomi ASEAN. Untuk itu, Indonesia hendak memperkuat pemulihan ekonomi dan menjadikan Asia Tenggara sebagai mesin pertumbuhan dunia yang berkelanjutan.
Simak selengkapnya di https://katadata.co.id/asean-summit-2023 untuk mengetahui setiap perkembangan dan berbagai infomasi lebih lengkap mengenai KTT Asean 2023.
#KatadataAseanSummit2023 #KalauBicaraPakaiData