Pipa Pertamina di SPBU Kediri Bocor, Air Sumur Warga Tercemar
PT Pertamina menemukan ada kebocoran di pipa Pertamax dari tangki pendam ke dispenser di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau SPBU Tempurejo, Kediri, Jawa Timur. Hal itu diketahui setelah Tim Pertamina melakukan uji tekanan atau pressure test di SPBU tersebut.
Kepala Humas Pertamina atau Section Head Communication Relation Patra Niaga Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) Taufiq Kurniawan mengatakan tim independen yang diminta untuk memeriksa lokasi SPBU telah menemukan indikasi kebocoran.
"Pada saat dilakukan pengujian pressure test dan pneumatic test untuk pipa Pertamax dari tangki pendam ke dispenser itu terdapat perubahan tekanan yang mengindikasikan adanya rembesan di situ," katanya di Kediri, Senin (2/10).
Kendati demikian, Taufiq menjelaskan pihaknya belum dapat memastikan lokasi titik rembesan dan penyebab rembesan terjadi. Saat ini, pihak ketiga independen yang ditunjuk bersama dan disepakati warga masih menjalankan tahap penelusuran.
"Kami juga lakukan proses lebih lanjut untuk menemukan titiknya itu di mana dan penyebabnya oleh tim independen yang disepakati warga. Paralel kami juga musyawarah dengan warga," ujar Taufiq.
Pertamina sudah menginstruksikan ke SPBU dan semua pihak terkait untuk menjalankan prosedur yang sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM terkait penanganan insiden serupa.
Pihaknya juga sudah menginstruksikan SPBU untuk tutup sementara selama proses uji ini. Selain itu, kompensasi juga diberikan ke warga setempat yang terdampak, yakni berupa bantuan air bersih dan air minum.
Sesuai prosedur, SPBU melakukan pemeriksaan berkala setiap empat tahun sekali. Namun, kejadian tersebut terjadi sebelum waktu pemeriksaan.
"Ini nanti pengurasan dulu. Kami pastikan betul-betul tidak ada yang tercampur minyak dengan air. Kami juga akan menawarkan ke warga, kesediaan untuk titik baru dan sebagainya. Kami komitmen penuh, kalau bisa tangani warga sebaik mungkin seperti sedia kala," ujarnya.
Ia belum bisa memastikan berapa lama waktu yang dibutuhkan selama proses pemeriksaan itu. Pastinya, dilakukan pemeriksaan di tangki dan paralel membersihkan sumur warga.
Sementara itu, pemilik SPBU Tempurejo, Arif Mintojo mengatakan pihaknya akan menyuplai kebutuhan warga, terutama air. "Kami minta maaf ke warga Tempurejo yang terdampak. Untuk ke depannya SPBU akan koordinasi dengan warga setempat," katanya.
Di Kelurahan Tempurejo itu, tepatnya di RT 5, RW 2 tersebut, terdapat 14 rumah warga yang air sumurnya mengalami pencemaran minyak. Sebelumnya, sumur warga itu ditutup untuk dilakukan penelitian. Setelah ada kepastian kebocoran pipa, sumur yang sebelumnya ditutup itu kemudian dibuka kembali.