Jokowi Mulai Proyek PLTS 50 MW di IKN, Bantu Kurangi Ribuan Ton Emisi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pembangunan proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 50 megawatt (MW) di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara, Kabupaten Panajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Jokowi berharap PLTS tersebut menjadi pionir pembangkit energi terbarukan di IKN. Proyek ini sanggup memproduksi energi hijau sekitar 93 gigawatt (GW)/jam per tahun, dan mampu mereduksi emisi sebesar 104 ribu ton Co2 per tahun.
"Pemenuhan listrik energi terbarukan di IKN selaras sebagai ibu kota negara yang berkonsep forest city, hijau dan ramah lingkungan," kata Jokowi saat memberikan sambutan Acara Groundbreaking PLTS 50 MW IKN, dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden pada Kamis (2/11).
Proyek tersebut dikerjakan oleh PT PLN Nusantara Power dan ditargetkan beroperasi komersial mulai Mei tahun depan. Jokowi mengatakan, pemasangan saluran listrik di IKN seluruhnya menggunakan konsep bawah tanah dan tak lagi memakai tiang listrik.
"Masa kita masih membangun ibu kota yang bagus seperti ini (tapi) kabelnya masih di atas," ujarnya.
Jokowi menyebut IKN Nusantara akan menjadi kota net-zero carbon, yang menggunakan pasokan EBT hingga 100%. Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, PLN memproyeksikan energi untuk IKN akan dipasok dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
PLTA tersebut tersebar di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. PLN mencatat ada dua kecamatan di Kalimantan Timur yang punya potensi tenaga air dan bisa direkomendasikan menjadi kandidat proyek PLTA baru, yakni Tabang dan Long Bagun.
Tabang merupakan kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara yang dilintasi aliran Sungai Belayan. Kawasan ini diperkirakan memiliki potensi energi air sebesar 240 MW. Sedangkan Long Bagun adalah kecamatan di Kabupaten Mahakam Ulu yang terletak di bagian hulu Sungai Mahakam.
Kawasan ini diperkirakan memiliki potensi energi air sebesar 20 MW. PLN menyatakan potensi energi di kedua kecamatan tersebut masih memerlukan kajian lebih lanjut.
Adapun Pemerintah daerah Kalimantan Timur mendorong penggunaan energi baru dan terbarukan di IKN meningkat hingga 12,39% pada 2025 dari 7,24% pada 2022.