BP Buka Tender untuk Pengembangan Tangguh LNG
BP telah memulai proses tender senilai US$ 2 miliar atau setara dengan Rp 30,78 triliun (asumsi kurs Rp 15.390,10/US$) untuk pengembangan Tangguh LNG di Papua Barat.
Perusahaan migas Inggris ini telah meluncurkan prakualifikasi layanan konsultasi manajemen proyek atau project management consultancy (PMC) untuk tahap eksekusi ladang Ubadari, peningkatan pemulihan gas atau penangkapan karbon, pemanfaatan dan penyimpanan, serta kompresi darat Blok Tangguh.
Mengutip Upstream, kontraktor PMC yang terpilih, nantinya akan diwajibkan mengawasi berbagai pekerjaan sesuai dengan cakupan proyek di darat dan lepas pantai. Ini termasuk jasa teknik, jasa pengendalian proyek, jasa konstruksi, jasa keberlanjutan dan perizinan, serta jasa pengadaan.
Pekerjaan PMC, yang diperkirakan akan selesai dalam waktu 24 bulan, akan dilakukan di Jakarta, kilang LNG Tangguh dan lokasi lain yang disetujui oleh BP.
Perusahaan yang ingin mengajukan penawaran, harus memiliki pengalaman mengelola bidang teknik, pengadaan, dan konstruksi untuk fasilitas migas lepas pantai dan darat. Selain itu, operator Tangguh LNG juga harus memenuhi TKDN sebesar 70%.
Pengembangan Ubadari terdiri dari dua anjungan lepas pantai baru, yang dipasang di kedalaman sekitar 20-25 meter (m), ditambah pipa bawah laut anti korosi atau corrosion resistant alloy (CRA) sepanjang 4 kilometer (km), dan diameter 12 inci untuk mengalirkan gas dari laut. Ini akan dihubungkan dengan CRA berdiameter 72 km, 24 inci dari platform ke fasilitas penerima darat Train 3 Tangguh yang sudah ada.
Untuk ladang Vorwata, platform EGR lepas pantai perlu dipasang di kedalaman air sekitar 40 m, yang akan menerima CO2 melalui pipa CRA berdiameter 12 km dan 12 inci dari pantai. Ruang lingkup Vorwata juga memerlukan kerja sama di darat dengan unit pembuangan gas asam darat Tangguh yang sudah ada.
Ubadari menargetkan gas pertama pada kuartal III-2026, sedangkan proyek Vorwata dijadwalkan mulai beroperasi pada tahun berikutnya.
Sebagai informasi, pemerintah pada Agustus 2021 menyetujui rencana pengembangan proyek Tangguh yang meliputi eksploitasi lapangan gas Ubadari, EGR melalui CCUS di lapangan Vorwata dan kompresi darat.
Blok Tangguh, yang mulai beroperasi pada 2009, saat ini memiliki kapasitas produksi sebesar 11,4 juta ton per tahun, setelah train ketiga beroperasi baru-baru ini.
Pemerintah pada akhir tahun lalu menyetujui perpanjangan 20 tahun hingga 2055 untuk Blok Tangguh, yang terdiri dari kontrak Berau, Muturi dan Wiriagar.