Kejar Temuan Baru, SKK Migas Eksplorasi Sumur Bor di Laut Andaman Aceh
SKK Migas bersama Premier Oil Andaman Ltd melakukan pengeboran sumur eksplorasi Gayo-1 di wilayah kerja (WK) Andaman II pada Minggu (31/12). Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D. Suryodipuro mengatakan, pengeboran ini dilakukan melihat temuan besar WK Andaman II pada 2022 lalu.
"Kami bersama KKKS yang aktif beroperasi di Laut Andaman berusaha untuk menggali kembali potensi cadangan migas di sana, salah satunya melalui pengeboran sumur eksplorasi Gayo-1," kata Hudi dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Selasa (2/1).
Seperti diketahui, Sumur Gayo-1 berada di Laut Andaman, Provinsi Aceh, yang saat ini sedang menjalani pengeboran vertikal menggunakan Rig West Capella (Drillship) dengan rencana kedalaman akhir mencapai 11.733 ft True Vertical Depth (TVD) RT.
Hudi menyampaikan, pengeboran ini bertujuan untuk mengevaluasi kandungan hidrokarbon di reservoir Bampo Sandstones. Fokusnya pada perolehan data reservoir dan fluida dari LWD, wireline logging, coring, serta pengambilan sampel downhole di open-hole, dengan sumber daya yang diperkirakan mencapai GIP 1.205 TCF dan Recoverable 723 BCF & 33.5 MMSTB.
"Status operasi saat ini, menunjukkan pengeboran sumur Gayo-1 sedang berada pada tahap pengeboran lubang 36 Conductor dengan target kedalaman di 4.230 ft TVD SS. Program pengeboran ini direncanakan berlangsung selama 78 hari ke depan, termasuk kegiatan pengetesan sumur," ujarnya.
Cari Sumber Cadangan Migas
Melalui pengeboran ini, Hudi berharap dapat membuahkan hasil yang baik. "Kami berharap sumur eksplorasi ini akan menjadi sumber temuan cadangan migas yang besar, sebagaimana yang kami temukan melalui pengeboran sumur Layaran-1 beberapa waktu yang lalu," kata dia.
Masih di sekitar Andaman, pada pertengahan Desember lalu SKK Migas dan Mubadala Energy mengumumkan penemuan (discovery) gas yang signifikan dari sumur Eksplorasi Layaran-1, Kontrak Kerja Sama (KKS) South Andaman, sekitar 100 kilometer lepas pantai Sumatera bagian utara.
Mubadala Energy adalah operator KKS Gross Split South Andaman yang berkantor pusat di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, dan ini merupakan sumur dalam pertama yang dioperasikan perusahaan, yang dibor hingga kedalaman 4.208 meter pada kedalaman air laut 1.207 meter.
Berdasarkan laporan dari Mubadala Energy (South Andaman) RSC LTD, temuan sumur Layaran-1 memiliki potensi mencapai 6 tcf gas-in-place, maka penemuan ini bisa melebihi dari penemuan sumur Geng North-1, cekungan Kutai dan masuk ke dalam 3 besar dunia.
Guna menjaga keandalan masa depan energi Indonesia, SKK Migas menekankan perlunya percepatan proses produksi agar temuan tersebut dapat segera dioptimalkan.
“Tahun 2024 akan dimulai appraisalnya, 2025-2026 sudah Plan Of Development (POD) dan di 2028-2029 sudah onstream,” kata Deputi Eksplorasi, Pengembangan, dan Manajemen SKK Migas, Benny Lubiantara, dalam keterangan resmi.