Tiga Industri Strategis Incar Pemanfaatan Mineral Kritis di Masa Depan

Happy Fajrian
5 Februari 2024, 14:45
mineral kritis, industri strategis,
ANTARA FOTO/Basri Marzuki/tom.
Pekerja menggunakan alat berat mengeruk perbukitan di kawasan pertambangan Galian C di Kelurahan Watusampu, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (6/1/2024).
Button AI Summarize

Pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan mineral kritis dan mineral strategis ke depan. Pemanfaatan mineral ini di masa depan akan difokuskan untuk tiga industri strategis.

Hal tersebut diungkapkan oleh Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Bidang Tata Kelola Minerba Irwandy Arif. “Mineral kritis dan mineral strategis nantinya akan diarahkan kepada tiga industri strategis," ujarnya pada acara Road to Economic Outlook 2024 di Jakarta, Jumat (2/2).

Irwandy menjelaskan, industri strategis yang pertama adalah industri yang terkait dengan kendaraan listrik atau industri baterai untuk mobil dan motor listrik. Industri tersebut, ekosistemnya akan membutuhkan mineral strategis dan mineral kritis yang sangat banyak.

“Nanti akan ada pembahasan bagaimana produk tembaga dan emas yang akan dikembangkan setelah selesainya smelter di Gresik oleh Freeport dan di Nusa Tenggara Barat oleh Amman Mineral, yang akan merubah produk tembaga kita dari konsentrat tembaga ke katoda tembaga secara keseluruhan dan dari anodanya akan menghasilkan emas,” ujarnya.

Hal tersebut, sambung Irwandy, juga akan menunjang terhadap industri strategis yang kedua, yaitu industri terkait energi solar atau energi matahari, baik baterai maupun panel surya.

Kemudian Industri ini juga membutuhkan kuarsit atau pasir kuarsa yang kualitasnya ditingkatkan, sehingga bisa membentuk komponen-komponen atau ekosistem di dalam industri energi solar.

“Dan yang terakhir, yang ketiga, industri strategis yang menjadi perhatian pemerintah dalam konsumsi mineral strategis dan kritis adalah untuk industri pertahanan dan kesehatan,” kata dia.

Lebih lanjut, guna mendukung industri strategis tersebut, Irwandy juga memaparkan kebijakan pertambangan terkait mineral kritis dan mineral strategis ke depan, di antaranya adalah peningkatan eksplorasi sumberdaya cadangan minerba termasuk potensi logam tanah jarang dan mineral kritis yang memiliki nilai ekonomi dan bermanfaat dalam kebutuhan teknologi di masa depan.

Kemudian dengan melakukan kemandirian dan pemenuhan bahan baku industri dari komoditas yang ada di dalam negeri, dan dengan melakukan peningkatan nilai tambah mineral atau hilirisasi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...