Temukan Inovasi Baru, PHR Hemat Rp 4,5 M Biaya Pengeboran per Sumur
PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Regional Sumatera Subholding Upstream Pertamina melakukan inovasi baru dalam pemboran sumur migas di lapangan Wilayah Kerja (WK) Rokan. Inovasi yang dilakukan yakni Open-hole Slotter Liner (Pensl).
"Dengan inovasi Pensl ini bisa memangkas hingga 50 hari waktu pemboran untuk masuk ke rencana produksi atau put on production (POP). Metode Pensl ini juga berhasil menghemat biaya pemboran hingga rata-rata Rp 4,5 miliar per sumur," kata Manager Well Development SLO PHR Muhamad Irfan dikutip dari siaran pers pada Jumat (15/3).
Irfan menyampaikan sebelum adanya Pensl, dalam upaya pemboran sumur diperlukan rig (instalasi) pemboran untuk melakukan perekahan (fracturing) sumur yang lapisan batuannya berkualitas rendah atau low quality reservoir (LQR), tempat fluida mengandung minyak sulit mengalir.
Proses perekahan dilakukan menggunakan rig khusus dengan rencana pemboran yang masif di PHR dan jumlah rig fracturing yang terbatas, membuat daftar tunggu menjadi panjang.
Adanya inovasi Pensl, proses rig pemboran untuk perekahan ini tidak lagi diperlukan. Sehingga berdampak pada tidak ada waktu tunggu atau antrean pemboran yang lama, dan otomatis berdampak pada penghematan biaya pemboran.
Irfan mengatakan, dari uji coba 20 sumur di lapangan Balam South WK Rokan, terdapat kenaikan produksi rata-rata sebesar 400 barel minyak per hari (BOPD). Selain itu, melalui inovasi Pensl ini, PHR memberikan penambahan keuntungan dan penghematan senilai Rp 140 miliar dari 20 sumur tersebut bagi negara.
Dalam proyeksinya, Irfan memperkirakan penerapan metode Pensl hingga akhir tahun dapat menghasilkan revenue growth dan penghematan biaya hingga Rp 210 miliar bagi negara hingga akhir 2024 ini.
Inovasi Pensl juga membawa putra-putri PHR di Blok Rokan menerima penghargaan sebagai 'Best Innovation Project' dalam ajang 'Project Management Award' yang diselenggarakan oleh PT Pertamina Hulu Energi (PHE) selaku subholding upstream Pertamina pada Februari kemarin.
"Inovasi para perwira telah mematahkan anggapan tersebut. Karena itu kami terus memberi ruang bagi anak-anak bangsa yang tergabung di PHR untuk melakukan inovasi," kata Executive Vice President Upstream Business PHR Edwil Suzandi.