PP Muhammadiyah Gelar Konsolidasi Nasional untuk Bahas Konsensi Tambang

Ferrika Lukmana Sari
28 Juli 2024, 13:06
Seorang polwan melintas di depan Masjid Walidah Dahlan di Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (27/7/2024). PP Muhammadiyah menggelar konsolidasi nasional secara tertutup di gedung Masjid Walidah Dahlan, kompleks Kampus Universitas 'Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta p
ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/tom.
Seorang polwan melintas di depan Masjid Walidah Dahlan di Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (27/7/2024). PP Muhammadiyah menggelar konsolidasi nasional secara tertutup di gedung Masjid Walidah Dahlan, kompleks Kampus Universitas 'Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta pada 27-28 Juli 2024 yang dihadiri 35 Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) membahas sejumlah program strategis, termasuk terkait tawaran konsesi atau izin tambang dari pemerintah.
Button AI Summarize

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menggelar konsolidasi nasional di kampus Universitas 'Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta untuk membahas sejumlah program strategis, termasuk terkait konsesi tambang.

"Termasuknya [membahas konsesi tambang], yang akan dijelaskan latar belakangnya. Besok [Minggu] akan dijelaskan sangat komprehensif," ujar Kepala Kantor PP Muhammadiyah Arif Nur Kholis di Kampus Unisa Yogyakarta, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (27/8).

Konsolidasi nasional yang bakal berlangsung dua hari tersebut, mengundang 35 Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) dan berlangsung secara tertutup. "Kalau yang sesi-nya tertutup, mohon maaf kalau tidak bisa mengikuti, namun akan dibuatkan konferensi pers besok," ujar Arif.

Menurut Arief, konsolidasi nasional merupakan agenda rutin tahunan PP Muhammadiyah sebagai forum musyawarah atau komunikasi dengan seluruh pimpinan wilayah organisasi itu.

Bahas Kalender Hijrah Global Tunggal

Selain soal tawaran konsesi atau izin tambang dari pemerintah, banyak program strategis lain yang turut dibahas, termasuk soal Kalender Hijriah Global Tunggal. PP Muhammadiyah juga sudah memiliki sejumlah tim yang spesifik membahas beragam program strategis secara mendetail.

"Kalau soal kalender 'kan berarti Majelis Tarjih, kalau tentang perbankan ada Majelis Ekonomi, ada Biro Keuangan. Kalau yang kayak tambang dan sebagainya ada tim-tim yang dibentuk PP Muhammadiyah, besok akan disebutkan nama-namanya," ujar dia.

Arif enggan menyinggung lebih jauh soal pembahasan konsesi tambang yang kini menjadi sorotan publik.Meski demikian, konsolidasi nasional setidaknya menjadi sarana tepat untuk menyampaikan berbagai isu yang berkembang sekaligus mendengar aspirasi langsung dari pimpinan wilayah se-Indonesia.

"Sederhananya kan 'masak pimpinan wilayah tahunya dari media, bukan dari pimpinannya langsung. Berarti kan harus langsung tahu. Poinnya ke situ saja sih," ujar Arif.

Beberapa waktu lalu beredar kabar bahwa Pimpinan Pusat Muhammadiyah memutuskan menerima izin usaha pertambangan (IUP) yang diungkapkan Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas.

Jusuf Kalla Hadiri Konsolidasi Nasional

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Muhammad Jusuf Kalla menghadiri agenda Konsolidasi Nasional Muhammadiyah. Arif menuturkan bahwa Jusuf Kalla sebagai tokoh bangsa menjadi salah satu narasumber terkait isu-isu strategis dalam forum yang dihadiri seluruh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah itu.

Menurut Arif, Jusuf Kalla sudah berulang kali menghadiri forum yang digelar PP Muhammadiyah sebagai mitra diskusi. Kalla juga memiliki kedekatan khusus dengan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia itu.  Mengingat ibunya, Athirah Kalla merupakan salah satu tokoh 'Aisyiyah di Sulawesi Selatan.

"Dekat, keluarganya kan, ibunya, Muhammadiyah, bapaknya NU," ucap Arif.

Sementara itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir belum bersedia berkomentar usai mengantarkan Jusuf Kalla berpamitan dan keluar usai menghadiri forum konsolidasi itu.

Kalla tampak satu mobil dengan mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara saat meninggalkan lokasi konsolidasi tersebut.

Reporter: Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...