6 Lapangan Migas Ditargetkan Onstream pada 2028, Produksi Minyak 100 Ribu Bph

Mela Syaharani
2 Agustus 2024, 17:37
lapangan migas, produksi migas, produksi minyak, esdm
ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/aww/tom.
Pekerja Pertamina EP Papua Field melakukan pengawasan kegiatan Drilling Steam Test (DST) di area pengeboran sumur eksplorasi Buah Merah (BMR)-001, Distrik Klasafet, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, Senin (10/6/2024).
Button AI Summarize

Kementerian ESDM mengatakan Indonesia memiliki sejumlah prospek lapangan migas yang dapat berproduksi dalam tiga tahun ke depan, menambah produksi minyak bumi domestik lebih dari 100 ribu barel per hari (bph).

“Dalam jangka pendek, ada enam prospek minyak bumi yang mudah-mudahan bisa mulai berproduksi semuanya pada 2028,” kata Menteri ESDM Arifin Tasrif pada Gedung Ditjen Migas pada Jumat (2/8).

Enam proyek tersebut yang pertama adalah Forel yang dikelola oleh Medco S. Natuna Sea B dengan produksi 10 ribu bph. Proyek ini diproyeksikan onstream pada kuartal IV 2024. Proyek Forel ini awalnya dijadwalkan onstream pada tahun lalu, namun karena terkendala isu finansial vendor sehingga produksinya mundur.

Kedua, proyek Ande-Ande Lumut yang dikelola oleh Prima Energy NW Natuna Pte. Ltd. dengan produksi 20 ribu bph. Proyek ini dijadwalkan onstream pada kuartal I 2028.

Sama seperti Forel, proyek ini juga mundur dari jadwal karena kendala sumber daya berjenis minyak berat dan terletak di perairan. Sehingga, sangat critical ke skenario dan nilai keekonomiannya.

Ketiga, proyek Singa Laut Kuda Laut yang dikelola oleh Harbour Energy dengan produksi 20.313 bph. Proyek yang mundur karena sanksi Rusia ini estimasi onstream pada kuartal IV 2026.

Keempat, proyek OO-OX yang dikelola oleh Pertamina Hulu Energi ONWJ dengan produksi 2.996 bph. Proyek ini dijadwalkan onstream pada kuartal I 2026. Kelima, proyek BUIC yang dikelola oleh Mobil Cepu Ltd dengan produksi 19.206 bph yang rencananya akan onstream pada kuartal III 2024.

Keenam, proyek Hidayah oleh Petronas North Madura dengan produksi 25.276 bph. Proyek ini diestimasikan akan produksi pada kuartal I 2027.

Tidak hanya keenam proyek tersebut, Arifin menyampaikan prospek tambahan produksi minyak bumi domestik juga diupayakan melalui peningkatan recovery dari sumur-sumur yang ada.

“Jadi kalau dulu recovery-nya itu biasanya hanya 30%, sekarang kami coba minta Pertamina untuk bisa meningkatkannya menjadi ke 50%,” ujarnya.

Guna memenuhi permintaan ini, Arifin menyebut Pertamina akan bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan migas yang memiliki pengalaman dan teknologi.

“Jadi lebih sebulan lalu kita pergi ke Cina yang memang memiliki kemampuan untuk bisa mengangkat recovery itu diatas 50%. Jadi kami sedang memadukan supaya bisa mengangkat produksi. Nah, kami harapkan nanti dari sini bisa ada tambahan lifting,” ucapnya.

Upaya lain untuk menambah lifting dilakukan dengan pengeboran dua sumur di WK Rokan dan pelaksanaan infield drilling melalui pengeboran di area klastik.

Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...