RDMP Balikpapan Ditargetkan Rampung 2025, RI akan Bisa Produksi BBM Euro 5
Kementerian ESDM mengatakan Indonesia bisa memproduksi bahan bakar minyak (BBM) berstandar Euro 5 pada akhir 2025.
Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebut Kilang Balikpapan akan bisa memproduksi BBM Euro 5 setelah proyek ekspansi Refinery Development Master Plan atau RDMP selesai.
“Kita mula-mula nyicil sediakan Euro 5, di September 2025,” kata Arifin saat ditemui Katadata.co.id dalam kunjungan kerja di Kalimantan Timur pada Minggu (11/8).
Arifin menyebut, September 2025 merupakan waktu proyek RDMP Kilang Balikpapan nantinya akan beroperasi penuh, dan bisa menghasilkan BBM dengan kualitas Euro 5. Sedangkan untuk penentuan harga BBM ini akan mengacu pada formula yang sudah ada.
“Nanti kami akan ikuti indeks harga minyak mentah atau crude. Jadi mudah-mudahan harga minyak mentah tidak naik,” ujarnya.
Proyek RDMP Balikpapan memiliki nilai investasi mencapai US$ 7,4 miliar yang terdiri atas US$ 4,3 miliar berasal dari ekuitas, sedangkan US$ 3,1 miliar diperoleh melalui pinjaman yang didukung oleh Export Credit Agency (ECA).
Kementerian ESDM menulis, salah satu tujuan utama dari proyek RDMP ini adalah meningkatkan kapasitas pengolahan kilang dari 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari.
Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Taufik Aditiyawarman menyampaikan bahwa selain melakukan peningkatan kapasitas dan kualitas, proyek RDMP Balikpapan juga berdampak pada peningkatan kompleksitas kilang.
"Teknologi yang dikembangkan di Kilang Balikpapan kini mampu memproduksi BBM dengan kualitas setara Euro 5 dari yang sebelumnya hanya setara Euro 2,” kata Taufik.
Taufik menyebut, setelah proyek RDMP selesai seluruhnya di 2025, Nelson Complexity Index (NCI) Kilang Balikpapan akan meningkat jadi 8. Taufik menjelaskan naiknya NCI ini akan membuat Kilang Balikpapan memiliki kemampuan memproduksi berbagai varian produk.
“Nantinya Euro 5 itu ada di semua produk, baik itu diesel maupun gasoline dengan kandungan sulfur 10 ppm pada September 2025,” ucapnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah masih berupaya untuk mengurangi polusi udara, khususnya di Jakarta.
Dia mengakui saat ini polusi udara Jakarta masih buruk. Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi hal itu.
Salah satu upaya tersebut yaitu dengan menerapkan standar bahan bakar Euro 4 dan Euro 5 yang dapat menekan subsidi energi Rp 20 triliun hingga Rp 50 triliun.
"Kami sedang memikirkan sekarang bagaimana kita lari fuel ini pada Euro 4 dan Euro 5, ini sedang dikerjakan Pertamina," kata Luhut dikutip dari akun Instagram resminya pada Kamis (22/2).