Pertamina Targetkan Lapangan OO-OX Blok ONWJ Berproduksi Kuartal I 2026

Mela Syaharani
3 September 2024, 12:14
onwj, blok onwj, pertamina, pertamina hulu energi, produksi migas
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wpa.
Foto aerial Anjungan Central Plant (depan) dan Anjungan Bravo Flow Station (belakang) Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) di Laut Jawa, Jawa Barat, Sabtu (17/8/2024).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Subholding Upstream Pertamina Regional Jawa menargetkan pengembangan lapangan OO-OX di Blok ONWJ yang berlokasi di lepas pantai di pesisir utara Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

“Lapangan OO-OX ini diproyeksikan berproduksi pada kuartal pertama 2026, dan akan memberikan tambahan minyak sebesar 2.996 barel minyak per hari dan gas 21,26 juta standar kaki kubik gas per hari,” tulis Pertamina dalam siaran pers, dikutip Selasa (3/9).

Pengembangan lapangan OO-OX ini dilakukan untuk meningkatkan produksi migas Pertamina Hulu Energi ONWJ.

Dilansir dari Antara, Progres pengembangan Lapangan OO-OX saat ini telah melalui tahap detail engineering design, sebelum masuk ke fase fabrikasi dan instalasi fasilitas.

Setelah seluruh fasilitas terpasang, kegiatan akan dilanjutkan pengeboran sumur untuk memproduksi minyak dan gas bumi yang dialirkan ke fasilitas pemrosesan di Balongan untuk kemudian dikirim kepada konsumen.

"Sejumlah aktivitas operasi akan dimulai tahun ini mencakup pemasangan satu anjungan tak berpenghuni baru, yakni OOA Platform," kata General Manager PHE ONWJ Muzwir Wiratama dikutip dari Antara, (3/9).

Nantinya, selepas menuntaskan pemasangan anjungan tak berpenghuni, proyek pengembangan lapangan ini akan dilanjutkan dengan pekerjaan instalasi pipa dari OOA Platform ke fasilitas pemrosesan darat di wilayah Balongan, Indramayu.

Selain peningkatan produksi, PHE ONWJ juga sedang memperbaiki dan mengganti jaringan pipa bawah laut secara bertahap yang sudah dimulai sejak 2022. Hingga akhir 2024, diharapkan jaringan pipa yang rampung mencapai 120 KM.

Capaian Lifting Migas

PHE ONWJ melaporkan bahwa pada semester I 2024 telah memproduksi 54,5 ribu barel minyak per hari (bph) dan 350,2 juta standar kaki kubik gas per hari (mmscfd).

Capaian ini merupakan kinerja gabungan tiga anak perusahaan hulu migas di bawah naungan Regional Jawa: PHE ONWJ, PHE OSES, dan Pertamina EP Jawa bagian barat.

PHE ONWJ berkontribusi dengan produksi minyak mentah sebanyak 25 bph dan gas sebesar 72,1 mmscfd. Kemudian, PHE OSES menyumbang 19,9 bph minyak dan 36,0 mmscfd gas. Sementara itu, Pertamina EP Jawa bagian barat memproduksi 9,6 bph minyak dan 220,6 mmscfd gas.

“Selain itu juga ada kontribusi kinerja partnership sebesar 0,11 bph minyak dan 21,5 mmscfd gas, dan pengeboran 13 sumur pengembangan,” kata Sr Manager Relations Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa, Agus Suprijanto dalam siaran pers, dikutip Selasa (3/9).

Berdasarkan paparan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, PHE ONWJ dan PHE OSES masuk dalam 10 produsen minyak terbesar di Indonesia pada semester I 2024. Berikut daftarnya:

  1. Pertamina Hulu Rokan 157.226 bph, turun 2,72%
  2. Exxonmobil Cepu 143.946 bph, turun 7,40%
  3. Pertamina EP 66.468 bph, turun 4,25%
  4. Pertamina Hulu Mahakam 25.527 bph, turun 3,68%
  5. Pertamina Hulu Energi ONWJ 24.962 bph, turun 6,09%
  6. Pertamina Hulu Energi OSES 19.855 bph, meningkat 13,39%
  7. Petrochina Jabung 14.652 bph, turun 4,25%
  8. PHSS 10.580 bph, turun 3,48%
  9. Medco E&P Natuna 9.991 bph, turun 5,66%
  10. PC Ketapang II 8.770 bph, turun 9,34%.
  11. KKKS lainnya 96.295 bph, turun 5,7%

Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...