Pertamina International Shipping Berencana Masuk ke Bisnis Kargo LNG

Mela Syaharani
6 September 2024, 11:12
Kapal Pertamina International Shipping, LNG, kargo LNG
Pertamina International Shipping
Kapal Pertamina International Shipping.
Button AI Summarize

Pertamina International Shipping (PIS) berencana mengembangkan bisnis angkutan muatan selain migas. Direktur Pengembangan Bisnis PIS Eka Suhendra menyebut, salah satunya adalah kargo gas alam cair (LNG). 

“Mungkin dalam waktu dekat, 1-2 tahun ke depan itu kami akan masuk bisnis LNG yang saat ini belum ada,” kata Eka saat ditemui di Jakarta pada Kamis (5/9).

Ia menjelaskan, salah satu jalan menuju ekspansi bisnis ke LNG dilakukan melalui kepemilikan bersama atau co-owning kapal LNG dengan perusahaan kapal asal Jepang Nippon Yusen Kaisha (NYK) dan perusahaan India, Gale. PIS menyebut, co-owning kapal ini merupakan rencana perusahaan untuk menumbuhkan bisnis kancah internasional.

“Kapal LNG baru dengan NYK ini mungkin menjadi pola bisnis yang akan kami lakukan ke depan,” ujarnya. 

Eka menyebut, pemilihan co-owning kapal merupakan strategi perusahaan memperkecil risiko dan menguatkan langkah guna mendapatkan partner kerja sama yang bagus. Dia menyebut, kerja sama kapal LNG ini berkaitan dengan regasifikasi untuk pembangkit listrik di India.

“Kami akan kerja sama disuplai, kapalnya. Ini merupakan proyek kerja sama kami yang pertama di luar negeri, saat ini proses tendernya sudah disubmit,” ucapnya.

Selain LNG, eka menyebut PIS juga akan melebarkan bisnisnya untuk mengangkut produk lain. Hal ini akan dilakukan baik di domestik maupun internasional untuk mencapai target-target perusahaan.

"Mungkin akan menjadi fokus kita dari segi kargo itu seperti amonia, hidrogen di 2030,” kata dia.

Angkut Dry Bulk

Selain menyasar bisnis angkutan komoditas energi yang lebih bersih, PIS juga berencana melebarkan bisnis angkut kargonya ke luar komoditas energi. Salah satu yang dilirik adalah pengangkutan muatan curah atau dry bulk, berupa biji-bijian asal Eropa.

“Kami sudah berbicara dengan pemain-pemain grain, terutama yang ada di Eropa. PIS mungkin  akan punya divisi khusus yang berkaitan dengan dry bulk,” kata eka 

Biji-bijian merupakan komoditas dry bulk ketiga terbesar dunia setelah batu bara dan bijih besi. Eka menyebut PIS tidak berencana berbisnis di pengangkutan batu bara karena membutuhkan perizinan yang panjang.  

Adapun ada beberapa wilayah yang menjadi sumber komoditas tambang biji besi, seperti Australia, Amerika Selatan, dan Afrika. “Iron ore-nya diangkut ke berbagai belahan dunia, seperti Cina dan India, untuk memasok pabrik-pabrik besi, termasuk Krakatau Steel,” ucapnya.

Reporter: Mela Syaharani
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...