Pertamina: Penyaluran Pertalite dan Solar Sepanjang 2024 di Bawah Kuota APBN
Pertamina Patra Niaga mencatat, penyaluran bahan bakar minyak (BBM) subsidi Pertalite sepanjang 2024 mencapai 29.700.081 kilo liter, di bawah kuota BBM Pertalite yang disediakan pemerintah sebanyak 31.604.602 kilo liter. Penyaluran solar juga tercatat di bawah kuota atau 16.648.912 kilo liter dari yang ditetapkan pemerintah sebanyak 16.940.519 kilo liter.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari mengatakan, 100% transaksi Solar sudah tercatat secara digital pada 2024. Sedangkan untuk Pertalite, 93,9% transaksi pembelian telah tercatat secara digital
Adapun dari seluruh pencatatan transaksi digital pembelian Pertalite, 97,03% penyalurannya untuk kendaraan. Sedangkan 2,97% transaksi pembelian Pertalite ditujukan untuk usaha perikanan, usaha pertamina, UMKM, dan layanan umum seperti fasilitas kesehatan dan BNPB.
Heppy mengatakan, pencatatan digital dilakukan untuk memastikan penyaluran BBM subsidi yang ditugaskan pemerintah kepada Pertamina semakin transparan. “Pertamina berkomitmen menyediakan data penyaluran setransparan mungkin. Ini menjadi bukti validitas data dan bentuk tanggung jawab kami terhadap penugasan yang diberikan,” kata Heppy dalam siaran pers yang diterima Jumat (3/1).
Selain penyaluran 2024, ia juga menyampaikan besaran kuota BBM subsidi pada 2025. Berdasarkan SK Kepala BPH Migas No. 66/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2024, penyaluran BBM Bersubsidi untuk Jenis Solar dengan kuota 17,3 Juta KL dan Pertalite dengan kuota 31,1 Juta KL.
Heppy menyebut Pertamina akan memastikan distribusi subsidi energi di 2025 sesuai kuota dan skema yang ditetapkan Pemerintah.
"Besaran kuota sudah kami terima dan siap kami distribusikan untuk 2025. Kami terus berupaya mewujudkan subsidi tepat sasaran melalui sistem digital QR Code sembari menunggu skema yang akan ditetapkan Pemerintah," ujarnya.
Penyaluran Solar Overkuota pada 2023
Jika dibandingkan secara persentase dan volume, jumlah penyaluran BBM subsidi Solar pada 2024 menurun dibandingkan 2023. Konsumsi BBM Solar pada 2023 melampaui kuota yang ditetapkan APBN.
Adapun konsumsi Pertalite meningkat secara persentase pada 2024. Namun secara volume, konsumsi tahun lalu lebih rendah dibandingkan 2023.
Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengatakan, realisasi konsumsi solar hingga 31 Desember 2023 mencapai 17,5 juta kiloliter atau 103,37% dari kuota. “Untuk Pertalite realisasi mencapai 30 juta kilo liter atau 92,24% dari kuota,” ujarnya dalam konferensi pers penutupan posko Nataru sektor ESDM di Jakarta pada Senin (8/1/2024).
Sebagai informasi, pada 2023 BPH Migas menetapkan kuota BBM minyak solar sebesar 17 juta kilo liter, sedangkan untuk Pertalite sebesar 32,56 juta kilo liter, dan untuk minyak tanah (kerosene) sebesar 0,5 juta kilo liter.