Dana kompensasi ini mencakup selisih harga formula dengan harga eceran di SPBU untuk penyaluran JBT Solar dan JBKP Pertalite periode Triwulan IV-2023, Triwulan I-2024 dan periode Triwulan II-2024.
Dana kompensasi yang dibayarkan pemerintah ke Pertamina mencakup selisih harga formula dengan harga eceran di SPBU untuk kedua jenis BBM tersebut sejak Oktober 2023 hingga Juni 2024.
Penurunan harga beberapa jenis BBM seperti Pertamax dan Pertamina Dex pada September 2024 berkontribusi signifikan terhadap deflasi, mencapai tingkat terdalam sejak Desember 2023.
Pertamina siap memasok BBM rendah sulfur jenis solar sebesar 900.000 barel per bulan dari Kilang Balongan di Indramayu, Jawa Barat. BBM akan dipasok menggunakan pipa ke depo Plumpang.
Menteri ESDM Arifin Tasrif menyampaikan bahwa revisi Perpres 191 Tahun 2014 masih dibahas tiga menteri. Revisi ini untuk mengatur pembatasan BBM subsidi, Pertalite dan Solar.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan harga BBM subsidi, yaitu Pertalite dan Solar, tidak akan mengalami kenaikan pada bulan Juli 2024.
Malaysia akan mulai memangkas subsidi BBM untuk bahan bakar diesel atau solar. Harga akan naik sekitar 50% dari 2,15 ringgit (Rp 7.430) per liter menjadi 3,35 ringgit (Rp 11.576) per liter.
Kementerian ESDM mengusulkan subsidi solar untuk 2025 dinaikkan menjadi Rp 3.000 per liter dari saat ini Rp 1.000. Harga keekonomian solar saat ini telah mencapai Rp 12.100 per liter.
BPH Migas melaporkan bahwa penyaluran BBM subsidi pada 2023 melebihi kuota atau overkuota lantaran belum selesainya revisi aturan yang akan membatasi penjualan solar dan Pertalite.
Malaysia berencana memangkas subsidi BBM, dimulai dengan solar, yang akan menghemat kas negara sebesar 4 miliar ringgit (US$ 852 juta) atau sekitar Rp 13,6 triliun per tahun.