Pertamina Raih Pendapatan Rp 1.230 Triliun Berkat kenaikan Harga Minyak di 2023

Ringkasan
- Selama 2021-2023, Pertamina mencatat pertumbuhan pendapatan 15% menjadi US$ 75,8 miliar pada 2023.
- Pendapatan tertinggi dicapai pada 2022 sebesar US$ 84,9 miliar, didorong oleh harga minyak dunia yang tinggi.
- Kinerja sub-holding Pertamina, seperti peningkatan produksi minyak dan gas, volume penjualan, dan pendapatan dari energi terbarukan, berkontribusi pada pertumbuhan pendapatan tersebut.

PT Pertamina (Persero) mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 15% dalam periode 2021-2023. Pada 2021, total pendapatan perusahaan mencapai US$ 57,5 miliar.
Realisasi ini meningkat signifikan pada 2022 menjadi US$ 84,9 miliar, sebelum turun menjadi US$ 75,8 miliar atau setara Rp 1.230 triliun (kurs Rp 16.229 per dolar AS).
Wakil Direktur Utama Pertamina Wiko Migantoro menjelaskan bahwa pendapatan tertinggi dicapai pada 2022 seiring dengan tingginya harga minyak dunia.
“Banyak faktor yang memengaruhi, terutama harga minyak yang saat itu mencapai US$ 97 per barel. Namun, secara pertumbuhan, dalam tiga tahun terakhir kami tetap mengalami kenaikan sebesar 15%,” ujar Wiko dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi XII DPR RI, Kamis (21/2).
Wiko mengungkapkan, saat ini Pertamina mengelola aset senilai US$ 90 miliar, dengan pendapatan tahunan sebesar US$ 75 miliar dan belanja modal (capex) mencapai US$ 7 miliar.
“Parameter kinerja lainnya juga menunjukkan tren positif. EBITDA kami terus tumbuh, pada akhir 2023 mencapai US$ 14,4 miliar, sementara laba bersih (NPAT) mencapai US$ 4,4 miliar,” ujarnya.
Sementara hingga Oktober 2024, Pertamina mencatat pendapatan sebesar US$ 62,5 miliar dan laba bersih US$ 2,66 miliar.
“Pencapaian ini menunjukkan kemampuan Pertamina dalam mempertahankan performa keuangan meski menghadapi dinamika pasar yang terus berubah,” kata Wiko.
Kontribusi Sub-Holding
Pertumbuhan pendapatan Pertamina didorong oleh kinerja sub-holding selama 2021-2023:
- Pertamina Hulu Energi: Produksi minyak dan gas naik 8%, mencapai satu juta barel setara minyak per hari
- Kilang Pertamina Internasional: Yield valuable meningkat 2%
- Pertamina Patra Niaga: Volume penjualan naik 3%
- Perusahaan Gas Negara: Volume niaga gas tumbuh 6%
- Pertamina New & Renewable Energy: Pendapatan meningkat 5%, dengan produksi listrik naik 8% menjadi 5.452 GWh
- Pertamina International Shipping: Pendapatan bertumbuh 22%