ESDM: SPBU Swasta Kehabisan Stok BBM Usai Pertamina Wajibkan QR Code BBM Subsidi
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan penyebab langkanya stok atau pasokan bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) milik badan usaha swasta.
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung menyebut hal ini disebabkan adanya peningkatan pola shifting atau pergeseran konsumsi BBM, dari subsidi menjadi non-subsidi.
“Pertamina kan mewajibkan untuk menggunakan QR code, masyarakat perlu mendaftar sehingga mungkin CC kendaraan tidak sesuai. (Akhirnya terjadi) pergeseran yang tadinya konsumen BBM subsidi Pertalite menjadi non-subsidi,” kata Yuliot di gedung DPR RI, Rabu (3/9).
Berdasarkan perhitungannya, total pergeseran konsumsi dari BBM subsidi ke non-subsidi mencapai 1,4 juta kiloliter. Namun dia tidak menjelaskan lebih lanjut periode waktu volume pergeseran konsumsi tersebut.
“Jadi itu yang menyebabkan ada peningkatan permintaan untuk BBM di badan usaha swasta,” ujarnya.
Kendati demikian, Yuliot menyebut hingga saat ini ketahanan energi untuk BBM di Indonesia masih 26 hari.
Bahas Impor BBM
Kementerian ESDM akan mengumpulkan seluruh badan usaha di hilir migas atau pemilik SPBU pekan depan. Yuliot mengatakan rapat tersebut digelar untuk menyinkronkan proses impor BBM antara Pertamina dan badan usaha swasta.
Pasokan BBM di sejumlah SPBU swasta kosong sejak sepekan terakhir, termasuk di SPBU milik Shell Indonesia dan BP-AKR. “Ada arahan kepada Dirjen Migas untuk segera mengumpulkan dan dirapatkan antara Pertamina dan badan usaha yang memerlukan impor (BBM),” ucap Yuliot dalam kesempatan yang sama.
Pihaknya telah menerima rincian data impor BBM dari Pertamina dan swasta, dengan prinsip menjaga keseimbangan neraca komoditas. “Jangan sampai neraca komoditas yang sudah disepakati ada kelebihan (kuota),” ujarnya.
Yuliot tidak menanggapi soal peluang penambahan kuota impor BBM, hanya menegaskan bahwa pemerintah akan menyinkronkan kebutuhan impor antara Pertamina dan swasta.
Sebelumnya, pemerintah mengimbau badan usaha swasta membeli BBM dari Pertamina. Menurut Yuliot, imbauan itu bagian dari upaya sinkronisasi. Jika skema tersebut dijalankan, kilang Pertamina akan memenuhi kebutuhan swasta.
“Kalau dari sisi spesifikasi, Kilang Pertamina harus bisa memenuhi standar yang diperlukan badan usaha,” katanya.
