SPBU BP Kembali Jual BBM RON 92 Usai Pengadaan Impor Tahap ke-2 Lewat Pertamina

Mela Syaharani
25 November 2025, 15:10
Pengendara sepeda motor melintas di SPBU BP Minangkabau, Jakarta, Rabu (17/9/2025). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan SPBU swasta yang kehabisan stok BBM dapat menjalin kerja sama pasokan dengan PT Pertamina (Persero) melalui sk
ANTARA FOTO/Ika Maryani/Adm/aww.
Pengendara sepeda motor melintas di SPBU BP Minangkabau, Jakarta, Rabu (17/9/2025). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan SPBU swasta yang kehabisan stok BBM dapat menjalin kerja sama pasokan dengan PT Pertamina (Persero) melalui skema business-to-business (B2B) tanpa menambah biaya baru.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Aneka Petroindo Raya (BP-AKR) mengumumkan pasokan bahan bakar minyak (BBM) BP92 kembali tersedia di jaringan stasiun bahan bakar umum (SPBU) BP secara bertahap. Ketersediaan ini berasal dari pasokan impor base fuel tahap kedua yang dilakukan melalui mekanisme kerja sama bisnis ke bisnis (B2B) dengan PT Pertamina Patra Niaga.

Base fuel merupakan bahan bakar dasar yang belum dicampur dengan zat tambahan (aditif) dan pewarna. SPBU swasta mengolah base fuel ini sesuai spesifikasi dan racikan masing-masing perusahaan, sebelum akhirnya dijual kepada masyarakat.

Presiden Direktur BP-AKR, Vanda Laura mengatakan pasokan base fuel RON 92 tahap kedua ini merupakan komitmen jangka panjang BP-AKR untuk menyediakan BBM di Indonesia. 

“Secara bertahap, jaringan SPBU bp kini dapat kembali melayani pembelian  bahan bakar berkualitas BP 92. Kami berterima kasih atas kepercayaan pelanggan dan akan terus memastikan dalam menjaga standar kualitas dan keandalan layanan di seluruh jaringan SPBU bp,” kata Vanda dalam siaran pers, Selasa (25/11).

Perusahaan sebelumnya telah mencapai kesepakatan impor 100 ribu barel base fuel tahap pertama pada akhir Oktober lalu, namun pasokannya habis dalam waktu kurang sebulan. Dalam seminggu terakhir, kekosongan stok kembali terjadi di SPBU bp.

Vanda menyebut pengadaan impor tahap kedua ini dilakukan secara hati-hati, terukur dan bertanggung jawab setelah seluruh aspek tata kelola—kepatuhan (compliance), kesesuaian spesifikasi dan standar kualitas, serta pertimbangan komersial—terpenuhi. Langkah strategis ini merupakan bagian dari upaya BP-AKR untuk memperkuat ketahanan pasokan nasional.

“BP-AKR menegaskan bahwa base fuel RON 92 yang digunakan telah memenuhi spesifikasi dan standar kualitas yang ditetapkan pemerintah Indonesia dan bp internasional. Proses uji mutu dijalankan sesuai prosedur sehingga konsumen mendapatkan kualitas dan performa BP 92 yang konsisten,” ujarnya.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral pada awal bulan ini menyebut BP-AKR akan menambah kuota pengadaan impor base fuel untuk bahan bakar minyak dari Pertamina Patra Niaga sebanyak 100 ribu kilo liter atau satu kargo.  

Pengadaan ini dilakukan untuk mengatasi kondisi kelangkaan BBM di stasiun pengisian bahan bakar umum atau SPBU BP-AKR yang terjadi sejak Agustus 2025.

“Iya (impor lagi), BP-AKR menambah impor kembali 100 ribu kilo liter. Datang pada minggu ketiga November,” kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Laode Sulaeman saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (7/11).

Selain BP-AKR, badan usaha lain yakni pengelola SPBU Vivo juga sudah mencapai kesepakatan pengadaan impor dengan Pertamina sebanyak 100 ribu barel.

Selain itu, Operator SPBU Shell Indonesia juga telah mencapai kesepakatan untuk melakukan pengadaan impor base fuel  bahan bakar minyak atau BBM dari Pertamina Patra Niaga. 

“(Jumlah impor) kurang lebih 100 ribu barel (base fuel). Rencananya, tanggal 24 atau 25 ini (base fuel) sudah sampai di titik serah yang disepakati antara Pertamina dengan Shell,” kata Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Yuliot Tanjung saat ditemui usai acara Grand Launching Indonesia's Oil and Gas Exploration 2025 di Jakarta, Selasa (25/11).

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...