Pemerintah Incar Investasi Rp 250 Triliun di 13 Kawasan Industri

Michael Reily
8 Januari 2018, 12:53
Kawasan Industri
KATADATA | Arief Kamaludin
Antrean truk pengangkut batu dalam proses konstruksi kawasan industri terintegrasi Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur.

Sementara, proyeksi investasi di industri sektor manufaktur pada tahun 2018 sebanyak Rp 352 triliun. Menurut Airlangga, investasi di sektor industri memicu terciptanya lapangan kerja baru dan multiplier effect seperti peningkatan nilai tambah dan penerimaan devisa dari ekspor.

(Baca juga: Jokowi : Ekonomi Indonesia Sehat, Tapi Belum Bisa Lari Kencang)

Sehingga, industri menjadi penunjang utama dari target pertumbuhan ekonomi. Kementerian Perindustrian mencatat, ekspor industri pengolahan nonmigas sampai November tahun 2017 sebesar US$ 114,67 miliar atau naik 14,25 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2016 sekitar US$ 100,36 miliar. Ekspor industri pengolahan nonmigas ini memberikan kontribusi hingga 74,51 persen dari total ekspor nasional sampai November 2017 yang mencapai USD153,90 miliar.
 
“Untuk menggenjot ekspor, diperlukan kemudahan akses pasar,” ujar Airlangga. Pemerintah pun terus berunding untuk menyepakati perjanjian kerja sama ekonomi yang komprehensif dengan Uni Eropa dan Australia. “Kalau hambatannya itu dikurangi, seperti bea masuk ekspor, kinerja indusri tekstil dan alas kaki kita akan ikut naik.”
 
Airlangga mengungkapkan, beberapa sektor industri mencatat pertumbuhannya di atas pertumbuhan ekonomi. Contohnya, industri makanan dan minuman, industri kimia, industri berbasis hilirisasi baja, industri pulp dan kertas, dan industri perhiasan.

(Baca: Ekonom Menilai Target Pajak Tumbuh 24% di 2018 Ketinggian)

Lebih lanjut, untuk mendongkrak daya saing manufaktur nasional, butuh pengembangan pendidikan vokasi dan membangun pusat inovasi di Indonesia. “Dalam rapat terbatas, saya sudah mengajukan kepada Kementerian Keuangan terkait pemberian tax allowance sebesar 200 persen untuk vokasi dan 300% untuk research and development,” kata Airlangga.
 
Menurutnya, fasilitas insentif fiskal tersebut merupakan hasil benchmark dengan Thailand dan negara lain. Harapannya, Indonesia akan bisa bersaing dengan negara Asia Tenggara lainnya.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Pingit Aria

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...