Perundingan RCEP Bakal Mencakup E-Commerce

Michael Reily
13 November 2017, 18:25
RCEP
Kemendag
Menteri Perdagangan RI, Enggartiasto Lukita memimpin Delegasi RI dalam pertemuan Preparatory Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) Ministerial Meeting di Manila, Filipina, Minggu (12/11).

"Para Menteri RCEP optimis kalau perundingan dapat diselesaikan pada 2018 asal masing-masing negara melakukan penyesuaian ambisi," ujar Enggar.

Ia berharap semua negara dapat bersikap fleksibel dan realistis agar titik tengah dapat dicapai. Namun, harus tetap konsisten pada kesepakatan awal perundingan RCEP.

Untuk mendukung target penyelesaian perundingan tahun depan, seluruh ngegara peserta RCEP didorong mengalokasikan sumber daya dan melakukan konsultasi domestik sehingga setiap putaran perundingan mencapai kemajuan.

(Baca juga:  Pemimpin AS, Australia Hingga Jepang Puji Indonesia di Forum APEC)

RCEP meminta keterlibatan segala pihak sambil menekankan entingnya keterlibatan untuk memastikan inklusivitas. "RCEP merupakan dokumen nyata sehingga masih terus dapat kita kembangkan seiring perkembangan zaman," tutur Enggar.

Isu yang akan diperdalam selain barang, jasa, dan investasi adalah perdagangan elektronik (e-commerce), persaingan (competition), mekanisme penyelesaian sengketa (dispute settlement), pengadaan barang dan jasa pemerintah (government procurement), dan hak atas kekayaan intelektual (intellectual property).

RCEP adalah pakta perdagangan bebas beranggotakan 16 negara yang mencakup hampir setengah populasi dunia. Terdiri dari 10 negara Asia Tenggara dengan 6 negara mitra (Australia, Tiongkok, India, Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru). RCEP meliputi 31,6% dari Produk Domestik Bruto (PDB) dunia dan mewakili 25,8% perdagangan global.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...