Indonesia – Korea Selatan Kerja Sama Kembangkan 9 Sektor Industri
Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan sepakat bekerja sama mempercepat pembangunan sektor industri. Sinergi kebijakan industri, peningkatan investasi, dan transfer teknologi diharapkan dapat menguntungkan perekonomian kedua negara.
Komitmen ini ditandai oleh penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dengan Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi Korea Selatan Paik Un-gyu yang disaksikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di Istana Bogor, Kamis (9/11).
Airlangga menyatakan, kedua negara sepakat untuk membentuk kemitraan strategis khusus. "Salah satu implementasinya adalah akselerasi industrialisasi di Indonesia," katanya dalam keterangan resmi, Jumat (10/11).
Menurutnya, 9 sektor industri yang tercakup dalam kerja sama adalah logam, permesinan, otomotif, perkapalan, penerbangan, dan elektronik. Selain itu, ada juga industri berbasis agro, kimia dan tekstil, serta industri kecil dan menengah (IKM).
(Baca juga: Menperin Bujuk Lotte untuk Percepat Investasi Kimia)
Menurut Airlangga, kemitraan akan mendukung aktivitas dan kinerja industri, memperluas investasi di kawasan industri, serta menerapkan inovasi teknologi untuk peningkatan produktivitas dan daya saing industri kedua negara.
"Beberapa bentuk kerja sama yang akan dilakukan, seperti pelaksanaan konferensi dan simposium, studi dan proyek bersama, serta pengembangan capacity building, pendidikan dan pelatihan, termasuk juga proyek penelitian dan bertukar informasi mengenai perkembangan teknologi baru," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Moon menjelaskan, kedua negara sepakat menargetkan nilai perdagangan hingga US$ 30 miliar atau sekitar Rp 405 triliun (kurs Rp 13.500) hingga 2022. "Jumlahnya dua kali lipat dari sekarang," ujar Moon saat menyampaikan pernyataan bersama Jokowi, kemarin.
(Baca juga: Kadin Lobi Hyundai Agar Pindahkan Pabrik dari Vietnam ke Indonesia)
Sedangkan Jokowi mengatakan, nilai perdagangan Korsel yang tumbuh 19,3% pada semester I tahun ini akan terus ditingkatkan. Selain itu dirinya menyambut baik investasi Korsel di Indonesia yang tumbuh hampir dua kali lipat pada semester I 2017 ini.
"Tadi juga bersepakat bahwa kemutraan kedua negara akan meningkat menjadi special strategic partnership," ujarnya.