Penjualan Unilever dan Mayora Semester I Melemah, Indofood Stagnan
Geliat penjualan barang konsumsi (consumer goods) dan otomotif terpantau melemah. Sejumlah produsen besar barang konsumsi hanya berhasil mencatatkan pertumbuhan penjualan kurang dari 5%. Di sisi lain, penjualan mobil secara industri nyaris stagnan.
Mengacu pada laporan keuangan PT Unilever Indonesia Tbk., penjualan bersih perseroan hanya tumbuh 2,49% secara tahunan menjadi Rp 21,26 triliun pada semester I tahun ini. Pertumbuhan tersebut lebih lemah dibanding semester I tahun lalu yang mencapai 10.43%.
Penjualan bersih PT Mayora Indah Tbk., juga mengalami pelemahan. Pada paruh pertama tahun ini, penjualan hanya tumbuh 1,23% secara tahunan menjadi Rp 9,39 triliun. Padahal, pada paruh pertama tahun lalu pertumbuhannya mencapai 23%. (Baca juga: Gaji Ke-13 PNS Cair Rp 6,8 T, Konsumsi Masyarakat Bakal Terdongkrak)
Kondisi yang lebih baik dialami PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Perusahaan berhasil mencatatkan kenaikan pertumbuhan penjualan meski tipis. Pada semester I tahun ini, penjualan bersih naik 4,6% secara tahunan menjadi Rp 35,65 triliun. Pada semester I tahun lalu, pertumbuhan penjualan sedikit lebih rendah yaitu 4,4%.
Sementara itu, penjualan kendaraan roda empat tak banyak berubah dari tahun lalu. "Secara umum, penjualan otomatif masih sama seperti tahun 2016," kata Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto kepada Katadata, Senin (31/7).
Gaikindo melansir, jumlah mobil yang terjual dari pabrik ke diler (wholesales) di dalam negeri sepanjang paruh pertama tahun ini sebanyak 532.127 unit, hanya naik 0,3% secara tahunan. Kenaikan tersebut lebih rendah dari paruh pertama tahun lalu yang sebesar 1,26%.
Adapun jumlah mobil yang terjual dari diler ke konsumen (retail) tercatat turun sebesar 3,9% menjadi hanya sebanyak 508.266 unit pada semester I tahun ini. (Baca juga: Penjualan Ritel Lemah, Laba Emiten Fashion Justru Diramal Melonjak)
Meski pertumbuhan penjualan di pasar domestik cenderung stagnan bahkan menurun untuk ritel, namun Jongkie mengatakan ada sokongan dari penjualan mobil ke pasar luar negeri. Gaikindo mencatat ekspor mobil mencapai 19.271 unit pada semester I tahun ini. “Ekspor meningkat 20%,” ucapnya.
Pertumbuhan penjualan mobil yang relatif stagnan tersebut lantaran sejumlah merek tercatat mengalami penurunan penjualan yang cukup signifikan. Penjualan mobil merek Datsun, misalnya, turun 74,3%, Mazda turun 50%, Mercedes Benz 28,7%, Volkswagen 26,9%, dan Honda turun 15%.
Di sisi lain, kinerja positif dibukukan PT Astra Internasional Tbk. yang menaungi merek Toyota, Daihatsu, Isuzu, UD Trucks, BMW, dan Peugeot. Berdasarkan data Gaikindo, Astra tercatat menjual 300.230 unit mobil sepanjang paruh pertama tahun ini dari merek-merek tersebut atau naik 9,56% secara tahunan.