Charoen Pokphand Akuisisi 7-Eleven Senilai Rp 1 Triliun

Pingit Aria
25 April 2017, 10:23
Sevel
Arief Kamaludin|KATADATA

(Baca juga: 12 Penguasa Bisnis Ayam Indonesia)

Di pihak lain, MDRN mengakui penjualan segmen usaha ini dilakukan setelah mempertimbangkan kerugian yang mereka alami di segmen retail. "Segmen bisnis ini telah mengalami kerugian di tahun-tahun terakhir sebagai akibat dari kompetisi pasar yang tinggi serta pengembangan segmen bisnis ini diperlukan modal yang besar pada masa yang akan datang," kata Direktur PT Modern Internasional Tbk Chandra Wijaya.

Chandra menuturkan, dengan penjualan segmen usaha ini, perseroan masih memiliki bisnis lain yaitu distributor peralatan kesehatan medis di bawah merek Shimazu dan Sirona serta distributor document management solution di bawah entitas anak PT Modern Data Solusi.

Di Indonesia, transaksi ini telah mendapat lampu hijau dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selain itu, 7-Eleven Inc di Jepang sudah menyetujui pengakhiran perjanjian waralaba MSI dan penunjukan CPRI selaku penerima waralaba yang baru.

(Baca juga: Pertamina Pastikan Jual BBM ke PLN Tanpa Perantara)

Sebelumnya, kinerja PT Modern Internasional Tbk cenderung merosot. Hingga September 2016, pendapatan perseroan turun 31,37 persen menjadi Rp 660,67 miliar. Perseroan juga alami kerugian sekitar Rp 162,02 miliar hingga kuartal III 2016 dari periode sama sebelumnya untung Rp 11,77 miliar.

Per September 2016, tercatat mengelola 175 gerai 7-Eleven di Indonesia yang sebagian besar ada di Jakarta. Jumlah ini menurun jauh dari 2014 saat perseroan memiliki 190 gerai. Sementara di negara asalnya, Thailand, Charoen Pokphand telah mengelola jaringan 7-Eleven hingga lebih dari 9.500 gerai.

Halaman:
    Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

    Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

    Ikuti kami

    Artikel Terkait

    Video Pilihan
    Loading...