CN-245, Pesawat Baru PTDI Siap Mengudara pada 2018
Perusahaan pelat merah yang bergerak di bidang industri pesawat, PT Dirgantara Indonesia (Persero), bakal segera meluncurkan pesawat bermesin baling-baling (turboprop) terbaru bernama CN-245. Pesawat ini memiliki komponen yang hampir sama dengan pendahulunya, yaitu CN-235 dan CN-295, namun dengan kapasitas yang lebih besar yaitu 50 penumpang.
Direktur Utama PTDI Budi Santoso mengatakan, dirinya telah melaporkan rencana pembuatan produk baru tersebut kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno. "Kami targetkan 2018 bisa terbang," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (24/1). (Baca juga: Hingga 2035, Pemerintah Fokus Kembangkan Industri Dirgantara)
Saat ini, PTDI mengajukan proposal kerja sama dengan perusahaan pesawat yang bermarkas di Toulouse, Prancis, Airbus, untuk memproduksi pesawat ini. Kerja sama tersebut perlu dilakukan terutama untuk memudahkan perusahaan dalam mendapatkan sertifikasi keamanan pesawat dari EASA (European Aviation Safety Agency).
Meski bekerja sama dengan Airbus, Budi memastikan, desain pesawat ini murni ide dari Indonesia. Adapun Kementerian Perindustrian sempat mengusulkan agar pengembangan pesawat ini masuk proyek strategis nasional. Harapannya, pesawat ini dapat lebih cepat mengudara guna mendukung konektivitas antarpulau pada 2019.
(Baca juga: Dua Pesawat Perintis Diusulkan Masuk Proyek Strategis Nasional)
Menurut Budi, pihak Airbus mendukung penuh rencana PTDI memproduksi CN-245. Pasalnya, 80 persen komponen pesawat ini sama dengan tipe sebelumnya yakni CN-235 dan CN-295. "Jadi dengan jumlah (penumpang) yang lebih banyak, harapannya harga lebih turun, kan makin banyak makin murah," ujar Budi.
Sayangnya, Budi masih merahasiakan jumlah CN-245 yang akan diproduksi. Yang jelas, Budi berharap, dengan peningkatan kapasitas penumpang ini, pesawat CN-245 bisa menjadi pesaing untuk pesawat kapasitas kecil milik perusahaan lainnya, seperti ATR-72 yang diproduksi perusahaan pesawat asal Prancis-Italia: ATR.
Meski begitu, Budi mengakui, kapasitas penumpang CN-245 masih lebih sedikit dibanding ATR-72 yang memiliki kapasitas sebanyak 70 penumpang. (Baca juga: PT DI Tutup Tahun Ini dengan Ekspor Pesawat ke 10 Negara)